article
Community Investment: Sebuah Tanggung Jawab Sosial untuk Desa Maju Prudential
Selasa, Desember 13, 2022Percayakah kamu jika setiap 100 jiwa penduduk Indonesia hanya ada sekitar 38 orang saja yang memiliki literasi keuangan yang baik? Perbandingan ini aku dapat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia yang berada di level yang cukup rendah, tepatnya di angka 38,03% saja. Kecilnya persentase ini disebabkan oleh kurang meratanya pendidikan keuangan dalam masyarakat kita.
Aku sendiri juga merasa perihal literasi keuangan ini pada akhirnya harus aku pelajari secara otodidak. Meski sempat mengenyam pelajaran ekonomi di sekolah, tapi sebagian besar yang dipelajari hanya isu-isu perekonomian yang sangat luas. Padahal sangat penting juga untuk membekali diri tentang cara mengelola keuangan pribadi. Oleh karena itu, saat ini sedang gencar program literasi keuangan agar masyarakat Indonesia semakin piawai dalam memutuskan masalah keuangan.
Seperti program yang diinisiasi oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential) dengan membentuk Community Investment yang ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan melalui berbagai macam pelatihan. Bagaimanapun juga, kecakapan literasi keuangan adalah salah satu kunci yang sangat penting bahkan keharusan untuk menciptakan masyarakat mandiri yang bisa membuat keputusan keuangan yang tepat.
Beruntungnya, akhir pekan lalu, 3 Desember 2022, aku mendapat kesempatan untuk menyaksikan secara langsung bagaimana program ini dijalankan. Aku beserta teman-teman narablog lain diajak ke Desa Tanjung Anom, Mauk, Kabupaten Tangerang yang telah bekerja sama dengan Prudential untuk membangun Desa Maju dengan menjalankan misi membuka wawasan keuangan bagi warga setempat. Di tempat itulah aku mengenal PRUVolunteers, yaitu kelompok karyawan Prudential Indonesia yang melakukan aktivitas kerelawanan. Semboyan mereka yang selalu terngiang di benakku adalah “Bagimu negeri aku berbagi” dan “Jalanin sepenuh hati.”
Seru banget rasanya melihat aksi-aksi sukarela dari manusia kembali untuk manusia. Jadi tidak melulu bicara tentang profit dan untung-rugi, tapi diseimbangkan juga dengan kegiatan kemanusiaan yang berupaya untuk menyehatkan dan menyejahterakan masyarakat Indonesia. Kangen banget deh ikut kegiatan volunteer-ing kayak gini. Terakhir, kegiatan serupa kuikuti di Desa Sukamulya, Kelurahan Cibitung, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada tahun 2015 silam.
Terlebih, ternyata kegiatan yang dilakukan PRUVolunteers di Desa Maju Prudential tuh lumayan beragam, lho, yaitu:
- Pengecatan pagar SD Negeri Buaran Asem
- Literasi finansial di MI Yayasan Al-Furqon
- Konsultasi dan penyuluhan kesehatan
- Pembangunan rumah, dan
- Penanaman apotek hidup
Yap, enggak hanya berfokus pada satu lini. Sepuluh kelompok kecil dibentuk untuk menangani pembangunan rumah warga, sementara sisanya dibagi lagi untuk memenuhi tugas-tugas lainnya. Jujur, ada keriangan tersendiri yang aku rasakan saat berada di tengah-tengah mereka. Peluh yang bercucur di bawah terik siang yang menyengat seolah sirna melihat senyum dan tawa yang tergelak di antara para relawan dan warga.
Selain karyawan Prudential Indonesia, ada dr. Dian Budiani yang memboyong sekelompok rekan dokternya untuk bersama-sama memberikan penyuluhan dan konsultasi kesehatan. Senang deh melihat ibu-ibu setempat berebut mencecar pertanyaan terkait materi kesehatan yang disampaikan. Keantusiasan mereka merupakan gerbang kemajuan yang tampak begitu terang.
Oh iya, di dalam sambutannya, Indrijati Rahayoe selaku Chief Human Resources and Community Investment Officer Prudential Indonesia menyampaikan bahwa berbagai langkah untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia sangatlah penting karena bisa membantu individu ketika harus menghadapi kerapuhan ekonomi yang telah menanti di masa depan.
Nah, langkah berani dan inovatif yang telah dilakukan Prudential adalah dengan menjalankan program Community Investment ini. Dengan adanya program ini, setidaknya bagi warga di kawasan Desa Maju Prudential (DMP) dapat mewujudkan keberdayaan keluarga-keluarga berpenghasilan rendah menjadi lebih mandiri.
Tidak tanggung-tanggung, salah satu sasaran yang dituju untuk mengajarkan literasi keuangan adalah para siswa MI Yayasan Al-Furqon. Langkah ini ditempuh sebagai tanggung jawab sosial Prudential untuk mendorong literasi keuangan sejak dini, yaitu pada anak-anak berusia 7 sampai 12 tahun. Buat yang belum tahu, komitmen ini telah dipegang oleh Prudential sejak 2017 dan sudah menjangkau kurang lebih 2.900 sekolah dasar di berbagai wilayah. Keren, ya!
Jika kamu merasa program yang mereka jalankan ini keren dan perlu didukung atau kamu juga ingin bisa terlibat di dalamnya, cobalah kepoin akun media sosial Prudential Indonesia maupun Prudential Syariah agar bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru dari mereka.
Pekerjaan rumah untuk membuat mayoritas masyarakat Indonesia melek masalah finansial barangkali adalah pekerjaan yang tidak mudah untuk diselesaikan. Perlu ketelitian dan strategi yang jitu untuk mencapai cita-cita itu. Namun bukan berarti kita sama sekali tidak mungkin bisa mencapainya.
Aku sih percaya melalui program yang ditawarkan oleh Prudential ini, perlahan bisa membantu meningkatkan persentase masyarakat Indonesia yang memahami tentang literasi keuangan. Aku senang sekali bisa terlibat langsung untuk menyaksikan sebuah harapan bermula dan terbentang di depan mata. Sebab, tampak jelas bahwa ada tangan-tangan yang saling bergandengan untuk jalanin bareng dan selalu ada bagi sesiapa yang membutuhkan.
Pantau kegiatan lainnya dari Prudential di akun Instagram Prudential Indonesia dan Prudential Syariah, ya.
Tabik!
Pertiwi.
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer