“Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.”
Familier, dong, dengan peribahasa di atas? Rasanya, pertama kali kubisa benar-benar paham dengan makna di baliknya adalah ketika kududuk di bangku sekolah dasar. Yap, saat di mana kusudah menemukan kecintaanku pada dunia tulis-menulis. Pokoknya jangan mati dulu sebelum kubisa menerbitkan satu buku dengan namaku, begitu pikirku. Beberapa orang bilang aku cukup ambisius pada masa itu. Kalau diingat-ingat, ya, benar juga. Seolah seluruh hidupku sudah kupatok tujuannya sejak usia sebelas tahun.
Awalnya, kurasa, semua berjalan mulus-mulus saja. Terlebih selepas lulus SMA, aku semakin aktif dalam dunia yang sudah menghidupkan nyala-nyala pemeluk impian di dalam tubuhku. Bukan lagi sekadar menulis, tapi aku juga mulai membangun hubungan dengan orang-orang yang berada di lingkarannya. Komunitas menulis di berbagai platform kujejaki satu persatu, kuikuti segala kegiatan baik online maupun offline demi mengokohkan wacana rumpang yang belum selesai, beberapa kali kuberanikan diri turut serta dalam event menulis keroyokan untuk meyakinkan diri bahwa ya, aku pantas. Beberapa hasilnya bisa dilihat di sini, ya.
Menapaki masa kuliah, kudapat lagi pemahaman baru bahwa penulis yang baik adalah pembaca yang rakus. Anak ambis yang semangatnya masih berkobar saat itu menceburkan diri lagi ke dalam laut keingintahuan yang baru. Klub Buku Indonesia—dan cabang-cabang kotanya. Memulai segala ritual kembali dari awal; berkenalan, memerhatikan, dan masuk ke dalam obrolan. Aku datang dengan kepala yang hampir kosong. Namun, semesta yang asing tersebut perlahan-lahan meneteskan bening ilmu yang dapat membuatku tertolong.
Ya, ya, awalnya demikian. Mulus. Lancar. Tanpa hambatan. Sampai aku berkenalan dengan sebuah karya tulis ilmiah yang menjadi penentu status yang kusandang kemudian. Aku memberhentikan kaki-kakiku dengan harapan dapat berjalan lebih laju ke depannya. Aku menarik diri dari buana baca-tulis yang kupegang erat sebelumnya. Namun, ya, mengharap sesuatu yang dalam prosesnya berkenaan dengan pihak-pihak lain memang menyebalkan. Tiga tahun yang sia-sia.
Yang tersisa dariku kemudian hanyalah sebuah tembok yang memisahkanku dari mimpi kecil yang kusirami sejak dini. Lucunya, pandemi—yang entah kapan benar berakhir—menyentil kembali nyala yang sempat redup itu. Enggak, ini bukan aku. Seharusnya aku enggak diam terus. Dan, kembalilah aku. Mengambil langkah kecil dari menulis puisi, hingga kemudian aku sempat memamerkan progress cerpen yang sedang kutulis—walau belum selesai hingga kini, tentunya. Hahaha. Hanya saja, ada yang kurang; nyawa.
Penulis yang baik adalah pembaca yang rakus, terngiang lagi kalimat itu di kepalaku. Aku sadar, sudah lama sekali aku mengalami reading slump. Juli 2021 lalu, kulahap lagi satu persatu buku yang berjejer di rakku. Belum, masih kurang. Kurasa, aku membutuhkan interaksi seperti sebelumnya supaya isi kepalaku terasa lebih segar. Kubangun dua akun media sosial—Twitter dan Instagram—yang sengaja kukhususkan untuk membahas perihal perbukuan. Dan, ternyata aku banyak sekali tertinggal. Baik dari hal-hal yang berkaitan dengan buku-buku bacaan, tren tulisan, maupun ajang kompetisi terkait yang dapat sangat membantu memunculkan bibit baru—pun merealisasikan impianku.
Tenang, aku enggak akan membiarkan kamu mengalami ketertinggalan yang kurasakan. Maka, akan kubagikan sebuah informasi penting bagi kamu yang juga memeluk angan serupa.
Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021
Sebelumnya, kukenalkan dulu dengan Kwikku, ya. Kwikku adalah sebuah platform jejaring sosial yang diinisiasi pada 26 September 2013 oleh lima orang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang. Para penggunanya—yang disebut Kwikker—dapat menuangkan kreativitas dalam berkreasi dan turut menikmati karya teman-teman lainnya di sini. Mulai dari novel, webtoon, book cover, film, dan banyak lagi.
Nah, saat ini Kwikku sedang mengadakan #Kompetisi500JutaKwikku yang diselenggarakan sejak 4 September 2021 lalu dan akan ditutup pada 4 Desember 2021 mendatang. Pemenangnya sendiri akan diumumkan pada tanggal 5 Januari 2022. Kompetisi ini dibagi menjadi tiga kategori: novel, webtoon, dan desain cover. Kalau kamu memiliki minat dalam menulis novel, membuat webtoon, ataupun mendesain cover, inilah saat yang tepat untuk kamu menyalakan kilau dalam dirimu. Pada tahun 2020 lalu, ada lebih dari 7.000 karya yang diikutsertakan dalam kompetisi ini, lho. Tahun ini, ada kamu di antaranya, kan?
Nama-nama yang tertera sebagai juri juga pasti sudah enggak asing bagi sebagian besar dari kita. Mereka dan karya-karyanya yang telah diakui itulah yang akan menilai buah imajinasi kamu dalam Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021 ini. Aku, sih, ingin sekali tulisanku bisa dibaca oleh Dee Lestari. Sebab aku selalu takjub dengan buku-buku beserta segala riset yang beliau lakukan sebagai fondasi yang mengokohkan setiap cerita.
Syarat dan Ketentuan Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021
Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan sebelumnya, nih. Jangan sampai terlewat, ya, supaya kesempatan kamu untuk menang dan menggenggam impianmu semakin besar.
Syarat Umum
- Peserta wajib mengikuti akun media sosial Kwikku di Kwikku.com (@kwikku) dan Instagram (@kwikku)
- Peserta meng-install aplikasi Kwikku dari Playstore
Ketentuan Umum
- Karya harus orisinil
- Satu orang dapat mengirim lebih dari satu karya
- Tidak mengandung unsur SARA dan konten dewasa
- Jika karya yang telah dipublikasi di platform lain atau telah diikutkan pada kompetisi sebelumnya, dapat mengikuti kompetisi ini
- Kwikku memiliki first option bagi hak terbit dan hak eksplorasi untuk Novel/Webtoon yang menjadi pemenang
Ketentuan Novel
- Jumlah seluruh kata dalam satu novel minimal 55.000 kata
- Naskah yang dipublikasi akan dikurasi oleh tim Kurator
- Minimal 5 episode
- Minimal 30 panel atau 30 slice per episode (ukuran file per slice adalah 700x1000px, maksimal 400kb)
- Webtoon yang terpilih harus menyelesaikan seluruh episode
- Webtoon yang dipublikasi akan dikurasi oleh tim Kurator
- Webtoon yang menjadi pemenang akan menjadi ekslusif di platform Kwikku
- Book cover yang dipublikasi akan dikurasi oleh tim Kurator
- Ukuran cover berdimensi 14:21 (maksimal 2000x3000px), ukuran file maksimal 15Mb
- Tidak mengandung gambar yang berhak cipta
Alur Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021
Kalau dihitung sejak tulisanku ini kupublikasikan, berarti masih tersisa kurang lebih dua bulan yang bisa kamu maksimalkan untuk menuangkan karya terbaikmu. Selain syarat dan ketentuan di atas, aku akan membagikan juga tanggal-tanggal penting terkait timeline Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021 ini, ya:
- Pengiriman naskah dilakukan pada 4 September s.d. 4 Desember 2021
- Short list naskah pada 5 s.d. 12 Desember 2021
- Penilaian juri dilakukan pada 13 Desember 2021 s.d. 3 Januari 2022
- Pengumuman pemenang pada 5 Januari 2022
Hadiah Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021
Kalau yang ini, dari judul kompetisinya aja sudah jelas kan, ya? Berapa? Iya, total hadiahnya sebesar 500 juta. Li-ma-ra-tus-ju-ta-ru-pi-ah! Total hadiah tersebut nantinya akan dibagi menjadi beberapa juara sebagai berikut:
Enggak sampai di situ aja, lho. Karya dari juara I, II, dan III dalam kategori novel dan webtoon nantinya akan difilmkan! Yap, hadiahnya termasuk adaptasi film juga. Menarik banget, kan? Nah kalau kamu mau mengejar hadiah sebagai penulis dan komikus favorit, kamu harus mengumpulkan votes karena pemenangnya akan ditentukan berdasarkan votes pembaca setiap bulan.
Seperti apa yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam Sang Pemimpi, “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” Ada kesempatan yang begitu benderang, aku—dan kamu—masih memiliki waktu untuk menggapainya. Jangan ada lagi sia-sia, ya? Kita #PastiBisaBerkarya! Sudah, deh, aku mau bersemedi mencari ilham dulu.
Untuk informasi lebih lengkapnya, kamu bisa langsung mengunjungi halaman Kompetisi di website Kwikku, ya.
Tabik!
Pertiwi
7 komentar
Waah baru tau ada app seperti ini. Kayaknya favoritny yg suka nulis n baca ya. Kayak webtoon n novel. Wih keren karya anak bangsa!
BalasHapusUlalaaa, buat yg jago nulis novel, terwajib ikut ini sihh
BalasHapusdaku dah lama ngga ngefiksi kak.
jadinya ga bisa ikutan dah
Dilihat dari hadiahnya sangat menggiurkan ya, Mbak. Sayang kompetensi saya tidak ada di ketiganya. Hehe
BalasHapusSiap mendukung nih kalau mbak pertiwi ikutan lombanya :D
Aku sering nih mbak denger kwikku kwikku tapi terus terang gak pernah join ataupun buka2 hehe
BalasHapusCuma beberapa teman suka nulis di sana
Hadiahnya menarik banget, rezeki nomplok deh kalau jadi salah satu pemenangnya
55000 kata itu lumayan bo. Jurinya juga ga kaleng2 bikin deg2an aja. Mau aku share ya kak info ini ke temen2 penulis. Siapa tahu ada yang jadi pemenang. Aamiin
BalasHapusWaah...beneran bagaikan mimpi ya..bisa melihat karya kita difilmkan.
BalasHapusBagi yang memiliki cita-cita menulis buku, webtoon, bisa jadi ajang belajar lebih banyak dan mencoba melangkah lebih jauh bersama Kwikku.
Waduh
BalasHapusIni aku mau ikut desain cover
Tetapi kepentok syarat berhak cipta
Kalau kita pakai aplikasi premium boleh kah?
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer