Sebenarnya, aku cukup menantikan datangnya bulan ini. Sebab, setahun yang lalu, di akhir bulan, aku resmi mengubah status lajangku. Sudah menumpuk ide-ide untuk merayakan satu tahun. Namun, ya, manusia hanya mampu berencana sampai akhirnya Tuhan yang jadi penentunya.
Enggak apa-apa, selalu ada hal positif yang bisa dilihat jika kita mau menggunakan perspektif yang tepat. Tiga minggu belakangan ini, aku dan Ilham jadi rajin sekali beres-beres rumah. Ya, tadinya kediaman kami memang cukup berantakan. Selalu ada alasan yang mengatasnamakan kesibukan untuk tetap abai. Nah, karena lebih dari sebulan terakhir ini kami di rumah aja, akhirnya enggak ada argumen yang cukup kuat untuk kembali mangkir seperti sebelumnya.
Jadilah kami mengubah sebagian besar isi rumah agar lebih sehat dan nyaman untuk tinggal. Beberapa hal yang kami perbaiki, yaitu membersihkan pakaian kotor, merapikan koleksi buku yang berserakan, memasukkan barang-barang yang tidak sering digunakan ke dalam kotak penyimpanan, hingga mengatur ulang tata letak perabot rumah.
Gara-gara usaha kami membersihkan rumah ini, kami juga jadi sering beselancar di dunia maya untuk mencari inspirasi perihal dekorasi rumah. Akhirnya kami melihat berbagai macam ruangan yang memanjakan mata seringkali didominasi oleh penggunaan warna tembok yang tepat. Hal itu yang memicu kami untuk mengubah warna tembok dari biru ke putih agar tampak lebih terang dan bersih.
Dari pengalaman ini, aku ingin berbagi tentang apa saja yang aku pertimbangkan sebelum melakukan pengecatan baru.
Menyesuaikan psikologi warna dengan mood
Aku orang yang sering berubah-ubah mood secara tiba-tiba. Oleh karena itu, kurasa penting untuk menghadirkan warna tembok yang bisa membendung mood-ku. Aku memilih warna putih karena warna ini memberi kesan bersih, ringan, dan terang. Putih juga jadi warna dominan di rumah sakit karena memberi nuansa “kekuatan”.Bagiku, pemilihan warna sangatlah penting. Seperti kata Darwis Triadi, fotografer ternama, “Dengan warna, kita bisa menciptakan suasana teduh dan damai.”
Memperhatikan konsumsi cahaya
Pencahayaan alami di rumah kami tidak terlalu baik karena padatnya rumah-rumah tetangga. Sebagian besar ventilasi dan jendela tidak mengeluarkan potensi terbesarnya karena cahaya matahari tidak bisa masuk ke dalam rumah. Akibatnya, rumah kami tampak redup walau di siang yang terik sekalipun.Maka dari itu, kuyakin cat warna putih dapat merefleksikan cahaya di siang hari sehingga bias-bias cahayanya dapat menerangi isi rumah.
Menyesukaian konsep dekorasi
Sebenarnya, aku suka sekali dengan warna hitam. Oleh karenanya, perabot rumah dan aneka dekorasi yang kumiliki sebagian besar berwarna hitam, seperti rak buku, lemari baju, meja, cermin, hingga hijang. Agar perabot dan dekorasi ini terlihat menonjol, tentu saja background dari itu semua haruslah tembok berwarna putih.Mencari cat tembok anti bakteri
Seringkali unsur kesehatan luput dari perhatian utama ketika memutuskan untuk mengecat tembok. Padahal hal ini justru penting. Tembok yang ada di rumah kita rentan dengan bakteri dan kuman penyebab berbagai macam penyakit. Belum lagi jika kualitas cat yang buruk akan memperlancarkan bertumbuhnya jamur dan lumut. Kita pasti tidak ingin tinggal di tempat yang seperti itu, kan?Makanya, penting buat kita untuk melakukan riset kecil-kecilan guna mendapatkan cat anti bakteri. Produk cat yang aku temukan dari risetku dan paling menarik perhatianku adalah cat tembok Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands.
#NoOdorMedicare dipercaya mampu melindungi kita dari bakteri dan kuman yang bersarang di dinding termasuk aman untuk anak dan bayi. Cat dari #AvianBrands ini juga tidak menimbulkan bau menyengat yang mengganggu pernapasan. Lagipula, Lenkote No Odor Medicare sebagai cat tembok #TanpaBaudanAntiBakteri sudah bersetifikat Green Label dari Singapore. Keren, kan? Pokoknya #AvianUntukIndonesia, deh!
Memperhatikan medium pengecatan
Rumah yang kita tinggali pasti memiliki tinggi ruang yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu melihat lebih jeli berapa tinggi dinding yang akan diubah warnanya. Hal ini akan berpengaruh pada keputusan kita untuk membeli alat pengecatan. Apakah memakai kuas atau roll? Lalu berapa Panjang alat cat yang akan kita beli? Berapa lebar kuas atau roll yang dibutuhkan agar setiap sudutnya dapat terwarnai dengan baik? Hal-hal ini perlu dipertimbangkan juga walau tidak sepenting poin-poin lainnya di atas.Beberapa pertimbangan di atas muncul dari pengalamanku pribadi. Semoga saja informasi ini bisa membantumu yang berada pada situasi yang sama denganku saat ini. Karena mengubah warna dinding secara total itu melelahkan, tentunya kita tidak ingin kecewa jika hasilnya tidak maksimal.
Terima kasih sudah membacanya sampai selesai.
Tabik!
2 komentar
Makanya ada istilah home sweet home itu bukan isapan jempol ya karena perlunya pemilihan bahan cat yang baik
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer