Kalau aku punya waktu libur panjang yang banyak, satu hal yang sedang sangat ingin kulakukan adalah pergi ke pantai, menikmati keindahan laut dari pagi hingga malam, kemudian menginap dan merasakan tidur dengan diiringi alunan ombak yang menenangkan. Ah, nikmatnya.
Kalau diingat-ingat, terakhir kali main di pantai dan lihat laut lepas tuh sekitar tiga tahunan lalu. Wah, lama juga ternyata ya? Waktu itu, aku ikut KKL kampus ke Lombok, Bali, dan Yogyakarta. Well, ya, itu adalah kali pertamaku menyeberangi pulau dengan menggunakan kapal laut!
Dan, beruntung banget pengalamanku naik kapal laut selanjutnya bisa langsung ditemani oleh KPLP. Eh, udah tau belum apa itu KPLP?
KPLP merupakan singkatan dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai atau sering disebut juga dengan Sea and Coast Guard. Lembaga satu inilah yang melaksanakan fungsi penjagaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di laut dan pantai yang bertanggung jawab kepada presiden dan secara teknis operasional dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan berdasarkan Undang-Undang Pelayaran No. 17 Tahun 2008.
Jangan sedih kalau kamu baru tau. Karena sejujurnya, aku pun baru tau belum lama ini. Hehehe.
Sesuai dengan Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008, dalam melaksanakan fungsinya, KPLP memiliki beberapa tugas, yaitu:
1. Melakukan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran.
2. Melakukan pengawasan, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran di laut.
3. Pengawasan dan penertiban kegiatan serta lalu lintas kapal.
4. Pengawasan dan penertiban kegiatan salvage, pekerjaan bawah air, serta eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut.
5. Pengamanan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran.
6. Mendukung pelaksanaan kegiatan pencarian dan pertolongan jiwa di laut.
Pada 26 Februari 2020 lalu, aku dan beberapa teman narablog berkesempatan untuk mengikuti perayaan peringatan HUT ke-47 dari Pangkalan PLP di Pelabuhan Internasional Tanjung Priok, Jakarta.
Dari sana, kujadi tau pula sejarah KPLP secara singkat. Ternyata, KPLP ini sudah berdiri sejak sebelum Perang Dunia kedua di tahun 1942 yang diatur dalam Dienst van Scheepwaart (Dinas Pelayaran) dan Gouvernment Marine (Armada Pemerintah). Jadi, keberadaannya sangat jelas ya hukumnya di Indonesia.
Nah, selepas pengakuan kedaulatan NKRI pada tanggal 27 Desember 1949, nama organisasi KPLP kemudian berubah menjadi Dinas Penjaga Laut dan Pantai (DPLP) berdasarkan Pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum Nomor 3 Tanggal 9 Juni 1950. Nah, tapi nih usut punya usut pengubahan nama organisasi KPLP masih terus berubah hingga tahun 1973. Yap, kembali menjadi Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai seperti sedia kala.
Lalu, supaya lebih efektif dalam menjalankan tugas dan menegakkan hukum, maka dibentuklah Armada Penjagaan Laut dan Pantai pada tanggal 26 Februari 1988. Sejak saat itulah tanggal 26 Februari diperingati sebagai hari ulang tahun Pangkalan PLP.
Selain upacara, ada banyak juga hal lain yang dipertunjukkan oleh jajaran KPLP di hari jadinya. Mulai dari pertunjukkan drum band, beberapa seni bela diri, sampai serangkaian tari-tarian yang membuatku dan teman-teman narablog pun turut ingin bergoyang.
Eits, tapi keseruannya enggak berhenti sampai di situ aja. Kami juga diajak untuk naik Kapal Trisula yang merupakan kapal kelas satu dan ikut berlayar bersamanya. Akhirnya bisa lihat laut lepas lagi! Dan menyenangkannya, kami juga bisa lihat langsung ruang control kapal dan pengoperasiannya.
Namun, karena keselamatan adalah hal yang sangat diutamakan, kami diberikan instruksi terlebih dahulu perihal standar keselamatan dalam pelayaran. Beberapa alat keselamatan yang tersedia di atas kapal tersebut antara lain: sekoci penyelamat, pelampung penolong berbentuk cincin, jaket penolong, rakit penolong, dan pelempar tali penolong. Lengkap banget! Jadi merasa lebih aman, enggak kayak waktu pertama kali naik kapal laut karena masih belum tau apa-apa.
By the way, selain kelengkapan alat keselamatan, fasilitas yang dimiliki Kapal Trisula yang kunaiki juga oke punya, lho. Mulai dari ruang makan, tempat ibadah, toilet, sampai ruang istirahatnya pun tersedia.
Oh iya, dalam melaksanakan tugasnya, KPLP ini juga didukung oleh prasarana berupa 5 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), yaitu:
1. Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok
2. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban
3. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak
4. Pangkalan PLP Kelas II Bitung
5. Pangkalan PLP Kelas II Tual
Wah, rasanya pengin ngunjungin semuanya, deh! Kamu juga, gak?
Tabik!
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer