Beberapa waktu yang lalu, datang sebuah pesan WhatsApp masuk ke gawaiku. Dari mama, rupanya. Beliau mengirimkan foto buku rapor milik keponakanku yang baru saja masuk ke sekolah menengah pertama. Laporan nilai tengah semester, sepertinya.
“Assalamu’alaikum, Kakak. Nilai Enji agak meningkat,” tulisnya kemudian.
Aku, yang tidak terbiasa menebar afeksi secara langsung hanya menjawab dengan, “Ya, bagus,” saja. Maklumlah, caraku membahasakan kasih sayang memang tidak dengan serta merta mengungkapkannya secara lisan.
Aku ingat, lebaran kemarin keponakanku meminta dibelikan smartphone. Untuk mengikuti bimbingan belajar daring, alasannya. Setelah lama dipikir, sepertinya boleh juga. Tentu saja pernyataan setuju ini tidak langsung kutunjukkan di hadapannya. Menunggu waktu yang tepat.
Nah, rasanya waktu yang tepat tersebut datang selepas pesan WhatsApp yang datang dari mama. Mungkin, sebagai hadiah dan membantu semangat belajarnya, aku bisa mencoba untuk mewujudkan apa yang dia butuhkan—dan inginkan.
Aku mulai mencari, kira-kira gawai seperti apa yang paling cocok untuk keponakanku itu, ya?
Setelah melakukan beberapa riset kecil, ada dua merek yang cukup popular di Indonesia dan menjadi perhatian:
● Smartphone Samsung.
Ya, siapa yang tidak kenal dengan merek gawai yang satu ini? Untuk perangkat android, handphone Samsung bisa dinobatkan sebagai rajanya. Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk Samsung benar-benar berada di puncak mata dunia, termasuk Indonesia.
Gawai android pertamaku juga bermerek Samsung, lho. Pada masa itu, aku menggunakan Samsung Galaxy Y New. Aku cukup percaya dengan merek handphone popular satu ini karena performanya yang cukup prima. Ketahanannya juga bagus untuk pemakaian normal. Makanya, smartphone Samsung kumasukkan jadi salah satu pilihan.
Samsung juga memiliki banyak sekali pilihan model untuk perangkat ponsel, mulai dari yang low-end sampai dengan high-end. Dengan produk yang beraneka ragam, jelas saja jika Samsung bisa menjangkau pasar yang luas dan menjadi favorit banyak masyarakat.
● Smartphone Xiaomi.
Aku baru mendengar merek yang satu ini di beberapa tahun terakhir sebetulnya. Namanya begitu melambung sebagai sebuah alternatif gawai dengan fitur canggih dan harga yang terjangkau di tengah masyarakat. Aku ingat betul, saat di mana genggaman tangan orang-orang di sekelilingku tetiba dipenuhi dengan handphone Xiaomi.
Setelah kucari tahu lebih lagi, ternyata banyak juga gawai produksinya yang dibandrol dengan harga di bawah satu juta rupiah. Pantas saja! Namun, fitur yang disisipkan di dalamnya masih cukup bersaing dengan gawai merek lainnya. Harganya bisa ditekan karena body-nya yang kebanyakan terbuat dari bahan plastik.
Salah satu teman narablog yang mengkhususkan dirinya di bidang tekno sempat bersaksi bahwa merek gawai yang satu ini cukup worth it untuk dilirik. Dia pun menggunakannya sebagai ponsel utama untuk menemani kegiatan sehari-hari. Seringkali dikirimkannya hasil jepretan dari smartphone Xiaomi yang dia miliki. Apik!
Ada lagi yang bercerita mengenai pengalamannya menggunakan handphone Xiaomi dengan ketahanan baterai yang sangat membantu pekerjaannya. Katanya, sudah enggak perlu repot mondar-mandir mencari stop kontak untuk mengisi daya. Sebab, kapasitas baterai yang dibubuhkan sudah cukup untuknya bekerja seharian.
Bingung, ya? Kedua merek di atas punya kelebihannya masing-masing yang sudah tidak perlu diragukan lagi. Inginnya membeli keduanya, tapi Tuhan tidak menyukai manusia-manusia yang berperilaku mubazir ehehehe. Maka, kuteruskan lagi riset kecilku ini.
Bertanya ke sana-sini sembari mencari tahu lewat search engine. Sampai akhirnya kutemui satu gawai yang sepertinya cukup pas untuk kuberikan kepada sang keponakan dengan kebutuhannya yang demikian.
Xiaomi Redmi 4A
Dengan ukuran layar yang sudah lima inchi dengan resolusi 720 x 1280 pixels, kurasa keponakanku bisa lebih jelas menyimak tutor-tutor dalam bimbingan belajar daring yang akan diikutinya nanti. Kalau lelah belajar, buat main game juga bolehlah ya. Dengan layar yang demikian sudah cukup puas.
Klaimnya menyatakan, bahwa handphone Xiaomi Redmi 4A ini diciptakan untuk siapa saja. Yang artinya, gawai ini memang dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau sehingga tidak sulit untuk kamu yang ingin memilikinya. Dengan harga di bawah Rp1.500.000 kamu sudah bisa membawa pulang smartphone Xiaomi Redmi 4A ke rumah.
Namun, seperti yang sudah aku sebutkan di atas, walaupun berani menawarkan harga yang murah bukan berarti fitur yang disuguhkan jadi murahan. Baik dari segi desain maupun jeroan, enggak kalah lho dari handphone yang harganya lebih mahal.
Dari segi desain, handphone Xiaomi Redmi 4A ini terlihat sangat elegan dan minimalis. Body-nya tidak terlalu tipis, tapi masih enak dan nyaman untuk digenggam. Pilihan warna yang ditawarkannya pun sangat halus dengan matte finishing sehingga tidak tampak mengkilap dan memberikan kesan berlebihan.
Handphone dengan prosesor Snapdragon 425 64-bit quad-core dan kapasitas baterai sebesar 3030 mAh ini kuyakin bisa cukup powerful untuk menemani proses belajar keponakanku. Sebab dengan kombinasi maut tersebut, kegiatan multitasking dengan smartphone Xiaomi Redmi 4A akan menjadi super lancer, cepat, dan tanpa gangguan.
Lagi, dari segi kamera—ini bagian favoritku sebetulnya, hehe, Xiaomi Redmi 4A sudah dilengkapi kamera utama dengan lensa optik sebesar 13 MP. Nah, dengan kualitas kamera secanggih itu, hasil jepretan dan video bisa cukup jelas dan tajam. Kalau pengin selfie, masih ada kamera depan dengan lensa optic sebesar 5 MP yang bisa jadi jawaban. Lengkap, kan?
Hwaaa! Selesai sudah pencarianku untuk memberikan hadiah ke keponakan karena nilainya yang meningkat. Senang, deh, rasanya. Tinggal menunggu waktu eksekusinya saja. Kira-kira, bagaimana responnya nanti, ya?
Tabik.
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer