Sungguh, aku benci sekali dengan stereotip.
Sayangnya, masyarakat dominan kita kayaknya masih susah sekali untuk lepas dari hal tersebut. Seperti misalnya, perempuan kok pulangnya malam? Kerjaannya yang gak bener, ya? Atau, ih laki-laki gak boleh nangis tau! Atau, masih minum susu aja kayak anak kecil! Yah, konstruksi sosial kita memang begitu suka mengotak-kotakkan suatu hal dalam keabu-abuan.
Aku pribadi sebagai perempuan seringkali terpentok dengan beberapa stereotip yang menyebalkan. Untungnya, aku tipe orang yang cukup bodo amatan tentang apa yang dikatakan orang sekitar. Asal apa yang aku lakukan masih ada di dalam ranah kebaikan, peduli amat dengan apa yang mereka lontarkan.
Enggak jarang aku mendapatkan tatapan sinis dari tetangga sekitar kalau aku baru pulang ke rumah larut malam. Sampai, orangtuaku menegur berkali-kali karena hal tersebut terus berulang. Namun, ya, aku tidak hidup dari tatapan mata tetangga. Pun, yang kulakukan bukanlah termasuk hal-hal yang ada di dalam pikiran mereka. Jadi, buat apa membatasi diri sendiri untuk hal yang memang kusuka?
Awalnya, kupikir hal semacam itu bisa terjadi karena perbedaan usia yang cukup lebar. Pekerjaan yang kugeluti sekarang, kan, enggak ada di masa tetangga-tetanggaku yang sezaman dengan orangtuaku. Namun ternyata, beberapa teman sebayaku juga masih banyak yang terisolasi dengan stereorip memuakkan. Contohnya, ketika aku datang ke lokasi pertemuan dengan kotak susu dalam genggaman, enggak jarang tuh yang tetiba nyeletuk, “Kayak balita lo, Tiw! Udah tua masih aja minum gituan.”
Lah, sejalan dengan meningkatnya aktivitas fisik di usia sekarang kan kebutuhan nutrisi juga meningkat, ya. Itu berarti, tubuh juga memerlukan asupan nutrisi yang tepat. Nih, ya, berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013 dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia aja, tubuh manusia di usia dewasa masih membutuhkan nutrisi makronutrien dan mikronutrien, antara lain: protein, mineral, dan kalsium yang bisa didapatkan dari susu.
Masih mau bilang kalau susu udah enggak dibutuhkan lagi ketika masuk ke usia remaja dan dewasa?
Nah, The Coca-Cola Company, sebagai salah satu perusahaan terbesar dan memiliki berbagai produk minuman, memahami kebutuhan nutrisi anak muda Indonesia. Dengan demikian, hadirlah NUTRIBOOST yang tampil dalam dua varian rasa: minuman susu rasa cokelat dan minuman susu rasa kopi. Aku suka keduanya! Terutama yang varian rasa kopi ehehe.
NUTRIBOOST dengan VITA GO adalah inovasi minuman susu yang bisa menjadi pilihan untuk anak muda Indonesia dalam membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi makronutrien dan mikronutrien. Minuman susu yang bermanfaat untuk membantu proses pembentukan dan metabolisme energi serta memberikan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari ini mengandung sumber vitamin B3, B6, E, dan Zink. Lengkap, kan?
Memasuki usia dewasa muda, aku juga menyadari bahwa aktivitasku semakin padat dan seringkali harus dihadapkan dengan keadaan yang tidak terduga. Sehingga, aku harus selalu siap dan sehat agar tindakan yang kuambil demikian bisa tetap memberikan hasil yang maksimal. Jadi, aku memilih untuk mengonsumsi NUTRIBOOST dengan VITA GO ini karena membuatku selalu siap dan semangat menjalani keseharian.
Susu merupakan salah satu sumber nutrisi penting yang menunjang kesehatan, termasuk menjaga kepadatan tulang. Apalagi, untuk kamu yang punya gaya hidup aktif sepertiku.
“Banyak yang menganggap bahwa susu hanya dibutuhkan oleh anak-anak. Faktanya, susu mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Termasuk tiga nutrisi esensial (maksronutrien), yaitu: protein, lemak, dan karbohidrat. Susu juga mengandung mikronutrien, seperti: kalsium, potassium, dan magnesium yang memiliki berbagai manfaat yang cocok untuk anak muda yang aktif. Jadi, memang disarankan untuk anak muda tetap meminum susu untuk menjaga kesehatan,” ujar dr. Diana F. Suganda, M.Kes., Sp. GK., dokter spesialis gizi.
Sebenarnya, aku sendiri termasuk anak muda yang kurang memenuhi nutrisi dengan baik karena pola makan dan gaya hidup yang jauh dari kata sehat. Maka itu, untuk menutupi kekuranganku, aku tetap mengonsumsi susu sebagai pelengkap. Tentunya dengan upaya lain seperti olahraga kecil-kecilan ketika sempat dan memperbaiki asupan makanan.
Oh iya, yang paling aku suka dari NUTRIBOOST (selain dari varian rasanya) adalah kemasannya. Ada dua tipe kemasan, nih: kemasan kotak 180 ml dan kemasan botol 240 ml. Jujur sih kemasan botolnya ini aku suka banget. Soalnya, lebih cocok dengan image remaja dan dewasa muda yang seringkali malas di-bully karena masih minum susu sama manusia-manusia dangkal di sekitarnya. Udah gitu, mudah juga buat disimpan dan dibawa-bawa karena gak rawan tumpah.
Tantangan dari NUTRIBOOST
Well, ya, ternyata NUTRIBOOST lagi mengadakan tantangan nih buat kamu yang ngaku sebagai anak muda aktif untuk ikut serta memecahkan rekor MURI dalam mengumpulkan kalori sebanyak-banyaknya. NUTRIBOOST akan mengumpulkan energy dari 52.000 anak muda Indonesia untuk bersepeda statis di tujuh puluh titik yang tersebar di lima kota di Indonesia, yaitu: Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar.
Nah, energy dari 52.000 anak muda tersebut akan disalurkan untuk membuka akses air bersih di daerah yang mengalami kekeringan air di Indonesia dengan menggunakan panel surya. Hal tersebut merupakan salah satu wujud semangat anak muda Indonesia untuk memajukan bangsa. Mau ikutan dong, ya? Aku, sih, iya!
Setelah mengetahui lebih lanjut soal kebutuhan nutrisi di usia remaja dan dewasa, masih mau termakan stereotip kalau minum susu hanya untuk anak-anak?
Tabik!
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer