Libur telah usai, libur telah usai! Hore!
Hore! Hore!
Kembali ke kehidupan kampus, satu yang
membuat rindu ialah bercengkerama dengan teman-teman untuk saling berbagi
cerita. Usut punya usut, beberapa teman di semester ini ingin memulai bisnis di
bidang yang berbeda-beda. Jadi ingat bacaan di akhir liburan lalu.
Sekitar tiga bulan Tiwi menjalani
kehidupan sebagai seorang mahasiswa sastra coret. Kenapa pakai coret? Ya,
karena kebanyakan jalan-jalan daripada baca bukunya. Karena merasa bertanggung
jawab dengan status mahasiswa sastra yang identik dengan banyak baca buku, maka
mulailah Tiwi membuka lemari koleksi buku dan mengambil satu dari kumpulan buku
yang belum sempat dibaca.
Follow Your Passion by Muadzin F. Jihad |
Kenapa milih buku itu? Pertama, Tiwi
suka psikologi. Kedua, Tiwi butuh motivasi untuk kembali ke kampus. Dan buku
pengembangan diri kayak gini selalu berhasil membuat Tiwi berkobar-kobar.
*pasang ikat kepala*
Salah satu part di dalam buku ini yang Tiwi suka adalah tentang bagaimana kegagalan
penulis dalam menggapai life dicision-nya demi mewujudkan purpose of life-nya dengan menjadi
seorang entrepreneur. Mata seorang
Tiwi benar-benar terbuka. Dengan tujuan yang sama, Tiwi banyak belajar dari
sana. Kegagalan ialah sukses yang tertunda dan penulis membuktikan bahwa hal
tersebut benar-benar nyata. Sepenggal kisah “gagal” tadi mengenalkan Tiwi
dengan yang namanya KTA (Kredit TanpaAgunan).
Penulis—yang mungkin saat itu sedang
khilaf—meminjam KTA yang berasal dari lima bank asing sekaligus untuk memodali
usaha yang dia dan istrinya buat. Alhasil, kredit macet pun terjadi dan kedatangan
debt collector adalah suatu hal yang
bisa dibilang bagai makanan sehari-hari.
Sebetulnya,
KTA itu apa, sih?
Kredit Tanpa Agunan
(KTA) adalah salah satu produk perbankan yang memberikan fasilitas
pinjaman tanpa membebankan calon nasabah untuk mempersiapkan suatu aset untuk
dijadikan jaminan atas pinjaman tersebut. Dengan begitu, tidak adanya jaminan
yang harus diberikan untuk menjamin pinjaman tersebut. Dalam hal ini, bank
hanya mengambil keputusan pemberian kredit berdasarkan pada riwayat kredit dari
pemohon kredit secara pribadi. Dalam penggunaannya, ada beberapa manfaat yang
sering dimanfaatkan dari KTA.
Salah satunya adalah untuk
kebutuhan konsumsi. Itu pun masih bersifat luas dan bermacam-macam. Dalam hal
ini, kemampuan dari nasabah untuk melaksanakan kewajiban pembayaran kembali
atau menlunasi pinjaman adalah pengganti jaminan. (Sumber: cermati.com)
Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan dari
hasil pencairan dana KTA?
Dari hasil yang telah Tiwi baca,
pihak bank tidak mengharuskan pengaju KTA untuk menggunakan hasil dana
pinjamannya pada bidang tertentu. Atau lebih mudahnya, pengaju bisa melakukan
apa saja dengan hasil dana yang diperolehnya dari KTA tersebut. Seperti yang
telah disebutkan di atas, salah satu manfaat dari KTA adalah untuk kebutuhan
konsumsi seperti:
1.
Biaya renovasi
rumah
2.
Biaya pernikahan
3.
Biaya
pendidikan
4.
Biaya pengobatan
5.
Biaya pelunasan
/ penutupan credit card
6.
Modal usaha
/ bisnis
7.
Dan kebutuhan
finansial lainnya.
Apa aja, sih, keuntungan dari KTA?
Nah, mungkin ini dia yang membuat
penulis buku tadi menjadi khilaf dengan meminjam KTA dari lima bank asing
sekaligus. Cukup banyak keuntungan yang ditampakkan oleh KTA, antara lain:
- Persyaratan
pengajuan kredit yang mudah dan proses yang cepat
- Pinjaman
diajukan tanpa memerlukan agunan atau tanpa jaminan
- Penggunaan
pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan
- Suku
bunga tetap (selama masa kontrak kredit)
- Periode
cicilan kredit disesuaikan dari 12 bulan hingga 60 bulan
- Mendapatkan
perlindungan asuransi (untuk beberapa produk KTA dari bank tertentu)
- Limit
pinjaman yang cukup besar, hingga Rp 300 juta.
Apa sajakah persyaratan pengajuan KTA?
Well, seperti yang telah tertulis di dalam buku tadi,
persyaratan pengajuan KTA cukuplah mudah dan prosesnya cepat. Untuk yang
penasaran, ini dia syarat-syarat untuk pengajuan KTA:
- Warga
Negara Indonesia
- Berumur
21 – 60 tahun
- Memiliki
pendapatan bersih bulanan minimum sebesar Rp3 juta untuk karyawan,
wiraswasta, dan professional (informasi untuk pengajuan wilayah sekitar
Jabodetabek)
- Melengkapi
dokumen-dokumen yang diperlukan, antara lain :
- Fotokopi
KTP/Paspor
- Fotokopi
NPWP
- Fotokopi
Kartu Kredit dari Bank lain
- Fotokopi
tagihan Kartu Kredit Bank lain
- Fotokopi
Sampul Buku Tabungan
Jadi, bank mana sajakah yang menawarkan KTA di
Indonesia?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bank mana saja yang
menawarkan KTA, yuk buka cermati.com dulu! Well, Cermati merupakah sebuah
perusahaan startup yang bergerak di bidang
teknologi keuangan. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam informasi untuk
membantu masyarakat Indonesia dalam menemukan produk keuangan terbaik yang
dibutuhkan.
Dengan misi untuk membantu masyarakat Indonesia agar lebih bisa
memahami produk-produk finansial yang ada, Cermati juga menyediakan akses data
ke ribuan produk keuangan secara gratis untuk memudahkan masyarakat Indonesia
membuat keputusan finansial yang cermat.
Sekali lagi: yang cermat.
Kegagalan memanglah kesuksesan yang tertunda, seperti yang telah
ditulis dan dibuktikan oleh penulis buku tadi. Tapi alangkah baiknya jika kita
bisa mempelajari kegagalan orang lain untuk meminimalisir kemungkinan kegagalan
yang akan terjadi pada hidup kita. Mumpung sudah ada yang memfasilitasi kita
untuk tidak mengulangi kegagalan yang sama, kenapa tidak dimanfaatkan?
Ayo, jadikan orang Indonesia cermat berfinansial dengan Cermati!
Tulisan ini diikutsertakan dalam "Cerita Merdeka Finansialku bersama Cermati".
Tabik,
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer