Aku sering mendengar bahwa Surabaya adalah kota metropolis yang mirip Jakarta. Tapi, kalau bicara soal destinasi wisata, Surabaya kurasa lebih unggul. Apa sih istimewanya?
Sebagai kota besar, Surabaya tidak hanya dikelilingi oleh pusat-pusat bisnis dan ekonomi saja. Namun di beberapa sudutnya ada bermacam tempat wisata yang bisa memuaskan hasrat jalan-jalan kita. Terutama bagi kamu yang suka berwisata ke tempat-tempat bersejarah. Jika iya, maka Surabaya adalah pilihan yang tepat untuk kamu kunjungi.
Tempat wisata bersejarah yang paling populer di Surabaya adalah Monumen Tugu Pahlawan. Bukan hanya monumen saja, di sini kita bisa berkeliling museum pahlawan yang mengoleksi banyak benda-benda bernilai sejarah dan dokumentasi atas peristiwa-peristiwa penting. Kita bisa banyak belajar soal sejarah di sini.
Selain Monumen Tugu Pahlawan, ada juga Monumen Kapal Selam. Kita bisa melihat kapal selam yang sebegitu besarnya parkir di tengah kota. Pemandangan itu sangat unik. Belum lagi kalau masuk ke dalam kapal selamnya, kita melihat isi kapal selam itu seperti apa dan bisa mencoba menggunakan teropong selam juga. Selepas dari kapal selam itu kita juga bisa menyaksikan pemutaran video dokumenter soal perang di wilayah perairan.
Masih ada banyak lagi tempat-tempat wisata bersejarah yang bisa kita kunjungi selama di Surabaya. Jangan khawatir kalau kamu merasa tak mampu mampir di semua destinasinya. Sebab kamu bisa menggunakan bus wisata yang disediakan oleh pemkot Surabaya untuk tur ke beberapa tempat wisata dalam satu hari. Konon, gratis!
Apakah kamu berminat berwisata ke Surabaya?
Jika iya, maka kamu harus cerdas ketika memilih tempat menginap di sana. Jangan sampai kebutuhanmu beristirahat terganggu karena kesulitan mencari hotel yang sesuai dengan kualifikasimu. Kalau aku sih akan cari hotel yang murah tapi tidak murahan. Kita bisa mencarinya melalui aplikasi Traveloka. Praktis dan memuaskan.
Ngomong-ngomong soal Surabaya, jujur sebenarnya aku belum pernah ke sana. Tapi suamiku sering sekali menceritakan pengalamannya road trip ke Surabaya seorang diri di masa mudanya. Ia memulai perjalanannya dari Solo ke Surabaya. Setelah sampai sana, mobilitasnya bergantung pada tranportasi umum atau paling sering berjalan kaki.
Katanya, Surabaya tempat yang asyik untuk berjalan kaki. Selain bersih, trotoarnya juga aman dari pengendara roda dua. Aneka pujian soal Surabaya membuatku ingin segera melancong ke sana. Apalagi di sana ada keponakan lucu yang saat ini sedang mulai masuk sekolah. Tapi, hal yang kurasa paling ribet, tuh, mengurus perihal penginapan.
Beberapa hari belakangan ini aku mendapat informasi soal fitur pay@hotel dari Traveloka. Fitur ini memudahkanku mendapatkan sewa hotel di Surabaya yang sesuai kriteria. Keunggulan dari pay@hotel ini adalah kemudahan melakukan penjadwalan ulang (easy reschedule), pemesanan kamar di saat terakhir yang tarifnya bisa lebih murah (last minute hotel), dan juga bisa menunjukkan secara akurat hotel apa yang ada di sekitar kita (hotel near me).
Lagi-lagi Traveloka membuat rencana perjalananku jadi tenang. Gaya hidupku yang cashless sangat terbantu dengan adanya Traveloka, lho. Apalagi fitur PayLater membuat rencana perjalananku tidak terhalang oleh biaya lagi. Perlu diingat juga kalau PayLater ini sudah mendapat izin dari OJK dan mereka juga menjamin data pribadi kita bakal aman di sana. Jadi semakin mantap untuk road trip ke Surabaya bersama suami karena ada Traveloka di genggaman.
Aku ingin membuktikan sendiri apakah benar Surabaya itu seasyik yang dipromosikan suami? Atau malah jauh lebih bagus? Ah, bebas, lah. Yang jelas saat ini aku lagi ingin liburan saja. Hiruk pikuk ibukota sedang membuat mood-ku terombang-ambing. Kurasa piknik adalah cara terbaik untuk mengembalikan mood. Sampai jumpa, Surabaya!
Tabik!
Pertiwi
2 komentar
Hayooo ke Surabaya. Lebih seger lho udaranya haha
BalasHapusSaat terakhir ke sana ada beberapa taman di kota yang menyediakan air tempat anak2 bermain. seru tuh.
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer