Deep talk.
Kami menyebutnya demikian. Pembicaraan yang mendalam dari hati ke hati mengenai apa saja yang sedang kami rasakan atau perihal mana yang sesungguhnya kami cita-citakan. Secara berkala, aku dan Ilham seringkali melakukannya. Selain menambah kedekatan, kami juga bisa saling memberi masukan.
“Apa, sih, yang mau kamu jalani setelah ini?”
Pertanyaan tersebut muncul secara otomatis manakala Ilham menyatakan keinginannya untuk segera berhenti dari apa yang sedang dijalaninya.
“Aku mau usaha kuliner,” jawabnya cepat.
Sebenarnya, aku masih ragu dengan hal tersebut. Sebab, aku rasa usaha kuliner adalah sebuah upaya dengan risiko yang cukup besar. Aku belum cukup berani untuk mengambil jalan demikian. Namun, Ilham dengan keyakinannya yang penuh menyatakan bahwa hal tersebut akan jadi sesuatu yang menyenangkan.
Lalu, aku bertanya, “Apa aja yang sudah kamu persiapkan untuk itu?”
Riset data
Membuat sebuah usaha tanpa riset terlebih dahulu tentu merupakan suatu kecerobohan tingkat tinggi, bukan? Dalam usaha kuliner pun tentu saja demikian. Rupanya, diam-diam Ilham sudah melakukan beberapa riset lewat platform media sosial untuk mendapatkan sejumlah opsi yang bisa menjadi pilihan usahanya kelak.
Enggak usah aku sebutin, ya. Takut disontek orang wahaha!
Di era media sosial yang menggila ini rasanya para calon pengusaha muda seperti kami bisa cukup terbantu dengan jawaban dari pertanyaan seperti “Apa sih yang belum ada di area sini?” atau “Yang lagi digilai orang-orang tuh yang kayak gimana ya sekarang?” So, gunakan ibu jarimu dengan baik, ya!
Inovasi rasa
Enggak jarang kan ya kita lihat beberapa kedai makanan yang muncul dengan inovasi rasa baru yang cukup berbeda dengan versi konvensionalnya? Nah, kami merasa bahwa ini juga bisa menjadi bagian yang penting dalam usaha kuliner yang akan dirilis.
Kalau dari sebuah anime yang ditonton Ilham, ada satu koki yang sangat menginspirasi. Dia enggak pernah membuat resep baru, tapi hanya menyontek resep lain dengan membuatnya sedikit lebih enak. Sedikit saja lebih enak dan dia selalu menang dalam kompetisi.
Konsep ATM sangat diperlukan di sini. Amati apa yang sudah ada dan digemari orang banyak. Tiru sebaik dan semirip yang dibisa. Modifikasi sesuai dengan menambahkan hal-hal yang mungkin bisa menambah keingintahuan masyarakat. Voilaaa!
Kemasan yang praktis
Nah, karena perilaku jajan online sudah merambah pula ke pasar kuliner, kami rasa kemasan yang praktis dan mudah dibawa ke mana-mana akan menambah poin lebih. Namun, tentu harus tetap mementingkan keamanan dan kesehatan dari penggunaan bahan wadah itu sendiri, ya.
Aku menolak keras penggunaan staerofoam sebagai wadah makanan siap antar karena terdapat bahan bahaya di dalamnya yang dapat bereaksi terhadap suhu makanan atau minuman. Untungnya, Ilham paham kekhawatiranku akan hal tersebut dan menyetujui untuk mencoret staerofoam dari daftar kemasan yang akan digunakan.
Pengelolaan keuangan
Ini dia nih hal krusial yang seringkali jadi penyebab gulung tikarnya usaha seseorang. Banyak pengusaha baru yang masih coba-coba dan menganut paham, “Ya sudah jalani saja dulu,” yang akhirnya berujung pada kebangkrutan.
Enggak bisa, Gengs. Ini adalah pondasi yang harus kuat dulu di samping konsep usahanya itu sendiri. Enggak bisa dipikirin belakangan karena sejatinya akan terus saling terkait.
“Tapi aku enggak ada basic keuangan, nih? Gimana, dong?”
Gini, ayuk kenalan dulu dengan SPOTS. SPOTS adalah perangkat multifungsi dari GOJEK untuk semua kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia. Dari terima pemesanan GO-FOOD, pembayaran GO-PAY, hingga laporan harian dari beragam tipe pembayaran dan cetak resi secara instan. Sudah mencakup beberapa kegiatan terkait keuangan dalam bisnis sekaligus, kan?
Jadi, aplikasi kasir SPOTS dapat menghemat waktu dan uang dengan mengotomatisasi banyak tugas penjualan sehari-hari. Apalagi, dengan biaya aktivasi Rp290.000 dan biaya pemeliharaan Rp2.900/hari rasanya masih cukup terjangkau bahkan untuk usaha kuliner kecil yang baru dirintis.
Setelah mengetahui upaya-upaya apa saja yang mesti dilakukan dan mempersiapkan berbagai opsi solusi untuk segala kendala yang mungkin ditemukan, aku masih melanjutkan pertanyaan pada Ilham, “Kalau begitu, kapan mau mulainya?”
_____________________________________
Artikel ini didukung oleh SPOTS
Tabik!
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer