Sejak kehidupan keuangan cukup gonjang-ganjing setahunan lalu, aku mulai tertarik untuk mengelola urusan finansial lebih dalam. Sebelumnya, yang aku tahu dan jalani, untuk membuat kehidupan finansial lebih baik itu ya pokoknya nabung. Sudah. Padahal, ternyata ada banyak sekali cara-cara lainnya.
Mulai, deh, aku lirik-lirik berbagai macam investasi. Beberapa memang sudah aku cobain, sih. Ada yang sreg, ada yang biasa saja, dan ada yang sedang suka-sukanya aku mainkan sekarang.
Oh iya, sebelumnya, aku menyadari pentingnya investasi ini karena paham betul bahwa pemasukanku sebagai narablog sangatlah enggak pasti. Bisa jadi dalam satu bulan dapat jumlah yang besar sekali, bisa juga hanya cukup untuk makan tanpa jajan sana-sini. Sementara, kebutuhan terus sama, bahkan bertambah. Repot, kan, kalau enggak ada simpanan?
Di lain sisi, ternyata menabung saja masih enggak cukup. Kalau untuk jangka pendek, ya, oke sih. Namun, jika targetnya adalah kebutuhan hidup di masa yang akan datang, aku rasa aku enggak bisa kalau hanya mengandalkan tabungan biasa. Nah, begitulah sejarah singkat aku mulai terpikirkan untuk berinvestasi dan lebih cerdas dengan uang.
Selanjutnya, niatku lebih dimantapkan dengan seringnya aku menghadiri acara ngobrol finansial. Seperti Sabtu lalu bersama MoneySmart.id yang ternyata kantornya cantik sekali.
Bersama Pak Aulia Akbar, kami—aku dan beberapa narablog lainnya—berbincang santai mengenai lima cara mudah kelola keuangan.
Investasi selalu muncul, kan? Nah!
Sejauh ini, aku sudah coba tiga macam investasi. Apa saja, tuh?
Reksadana
Karena disebut-sebut paling mudah untuk para pemula, jadilah aku memilih investasi reksadana sebagai awalan. Itu pun karena seringnya aku membuka aplikasi marketplace hijau yang menawarkan fitur reksadana. Ditambah lagi, bisa mulai dari sepuluh ribu rupiah saja. Nominal yang cukup aman untukku yang pada saat itu masih coba-coba.
Lalu bagaimana hasilnya? Sebetulnya, lumayan ya. Hanya saja, seperti yang dibilang Pak Aulia Akbar saat gathering Sabtu lalu, dalam berinvestasi itu harus punya kesabaran yang ekstra. Apalagi, pertumbuhannya di reksadana itu boleh dibilang “ada tapi tidak terasa”. Yap, enggak terasa kalau kamu maunya buru-buru heu.
Tabungan emas
Masih karena seringnya aku bergumul dengan si marketplace hijau yang menyediakan fitur tabungan emas juga, jiwa coba-cobaku kembali tergugah setelah melihat uangku di reksadana sudah mulai memiliki zigot yang suka membuat aku senyum-senyum kayak mau punya anak pertama.
Namun, saat aku coba, aku langsung merasa enggak sreg. Hahaha. Iya, sih, katanya kalau tabungan emas itu nominal yang kita tabung akan langsung dikonversikan ke dalam bentuk gram emas. Nah, tapi di marketplace hijau itu memungkinkan kita untuk melihat jumlah tabungan dalam bentuk uang dan gram emas. Setelah dilihat nominal uangnya, ternyata enggak sama seperti yang aku tabung. Bedanya lumayan, bisa buat beli jus jambu di abang-abang. Setelahnya, enggak aku lanjutkan lagi.
Peer-to-peer (P2P) lending
Kalau yang ini, tuh, baru sekitar sebulanan aku coba. Itu pun karena Ilham cerita tentang teman kantornya yang berinvestasi lewat cara yang sebelumnya belum pernah sama sekali aku dengar ini. Karena masih betul-betul buta, aku menyempatkan diri untuk membaca artikel mengenai mudahnya belajar investasi di peer-to-peer lending.
Tiga fakta yang disebutkan bahwa investasi satu ini memiliki keuntungan yang jelas sejak awal, risiko yang lebih terukur, dan dapat dimulai dengan nominal yang kecil akhirnya membawaku untuk melangkahkan kaki dan memulai. Baru satu bulan, tapi jika dibandingkan dengan keuntunganku main reksadana yang sudah berbulan-bulan, ternyata nominal keuntungannya sudah lebih besar, lho. Enggak heranlah kalau teman kantor Ilham itu menyebut dirinya dengan “orang berkecukupan” kalau mainannya kayak begini ehehe.
Well, ternyata berinvestasi itu semengasyikkan ini, ya? Sejauh yang aku rasakan, setiap hari jadi punya agenda rutin yang membuatku gemas-gemas sendiri. Yak, menunggu perkembangan anak-anakku di sana hwahaha.
Jadi, kalau kamu juga masih pemula kayak aku, enggak usah takut untuk mulai berinvestasi, ya. Sebab, penting lho untuk #CerdasDenganUangmu sejak sedini mungkin. Apalagi, kalau apa yang kamu kerjakan juga enggak menghasilkan gaji yang pasti kayak aku gini.
So, siapa lagi yang akan menghidup-hidupi hidupmu kalau bukan kamu sendiri? Yuk, investasi!
_________
By the way, MoneySmart.id sedang mengadakan blog competition yang hadiahnya menarik, lho! Info lengkapnya bisa langsung klik di sini.
Tabik!
Pertiwi
12 komentar
Investasi cerdas bisa membuat rumah hunian makin baik. Betul, kaau pemiliknya sudha banyak uang biasanya rumahnya menjadi lebih baik
BalasHapusAku mulai nabung emas buat inves. Bukan emang perhiasan. Nanti mau lirik2 yang lain buat inves lagi
BalasHapusEnaknya investasi emas tuh kalau kagi butuh uang mudah mencairkannya, harganya cenderung stabil jangka waktu panjang bisa naik, kalau reksadana saya belum coba
BalasHapusAku investasi emas Mbak, tapi yg di tabung gitu. Setelah ngobrol dan cari tahu tentang kehalalan nya ternyata yg benar adalah langsung beli bentuk emas nya, ga bisa dalam bentuk tabungan. Jadi mau kututup dan mulai beli langsung ke Antam atau butik emas antam
BalasHapusAku tuh pengen banget investasi emas, tapi malah jajan mulu. Duhhh, harus diniatkan ini 2019 lebih teratur mengelola keuangan.
BalasHapusBTW, lama enggak main ke rumah Tiwi, ternyata ganti penampilan ya. Ada sentuhan abu-abu sekarang.
Aku tertarik nya sama investasi emas. Kayaknya asyik. Tapi aku harus belajar lebih banyak dulu..cerdas mengelola uang memang penting banget..
BalasHapusAku blm adaa yg diikuti nih ,tp tertarik sm nabung emas ,bismillah ya harus niat bgt dimulai
BalasHapusEmas cocok buat investasi harga relatif stabil..bisa di simpan dalam bentuk batang dan koin juga bisa perhiasan.
BalasHapusIyap, sekarang banyak banget pilihan kemana untuk investasi, kalo di beberapa teman kami selain ke bursa saham, ya deposito, emas, atau saham perusahaan lokal. Terutama ke perusahaan properti. Aman, resiko kecil, dapet nya banyak. Hahaha
BalasHapusAku msh blm berani peer to peer landing, bukannya apa2 sih, blm ada dannaya utk modalin org hehe. Skrng cukup puas dengan inves emas. Walau pengen jg sih mbak menggali lbh banyak inves lain kyk reksadana gtu atau mungkin jg beli properti yg selalu naik.
BalasHapusAnak muda mulai memikirkan investasi biar sudah tua tinggal menikmati hasilnya saja.
BalasHapusinvestasi menurut aku penting, dulu aku sempat ikut reksadana, tp sekarang vakum, mau mulai lagi, masih bingung pilih yg mana
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer