event
Apa yang Aku Rasakan Saat Menonton Pertunjukkan Musikal Mamma Mia! Jakarta?
Senin, September 03, 2018
Untuk mereka yang mengenalku, pasti tau betul bahwa musik adalah sebagian dari hidupku. Pun dengan seni panggung. Ketertarikan akan hal-hal tersebutlah yang membuat hidupku jadi lebih hidup. Membuat hitam putihku tak jadi kelabu. Membuatku maklum pada semesta yang kadang membujukku untuk merajuk.
Aku pernah menjadi orang yang terlibat di atas panggung. Pada masa itu, gulitanya malam tak pernah menampakkan lelah buatku. Segalanya menyenangkan, membanggakan, sebab tawa selalu memelukku. Namun, aku sudah berlari terlalu jauh dari situ.
Pertunjukkan musikal yang paling membekas untukku ada di dalam pertunjukkan teater Bengkel Sastra dengan lakon Hantu dan Pohon Putih. Bertempat di Galeri Indonesia Kaya, aku mengagumi segala yang tampak di depan mata.
Sebelumnya, aku pernah menjadi salah satu kru pertunjukkannya dalam versi non-musikal di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Mungkin, itu adalah kali pertama aku menginjakkan kaki di salah satu tempat dengan aroma seni yang nyata di belahan Jakarta. Selepasnya, jadi ketagihan bolak-balik ke sana. Hahaha.
Banyak acara luar biasa yang digelar di sana. Salah satunya adalah pertunjukkan yang beberapa hari lalu sempat aku nikmati kemegahannya. Mamma Mia! Pertunjukkan musikal yang berasal dari Negeri Paman Sam ini membuatku tercengang hingga membelalakkan mata dan berteriak tanpa peduli sekitar. Dan, ya, tidak lupa menitikkan airmata.
Tiwi, kebiasaan memang kalau nemu percikan seni yang luar biasa tuh bawaannya haru sampai sesenggukan terus.
Awal Maret lalu, aku sempat menghadiri konferensi pers pertunjukkan musikal ini, memang. Namun, tadinya aku berniat untuk menjual tiket pertunjukkan yang kudapatkan dari sana. Karena, malam. Nanti mama marah huahaha. Namun, rasanya keputusanku untuk mengurungkan niat tersebut adalah sesuatu yang tepat. Sebab, kebahagiaan seperti itu tak ternilai rasanya.
Pertunjukkan musikal terlaris sepanjang masa yang pertama kali hadir di Indonesia pada tanggal 28 Agustus – 9 September 2018 ini merupakan pagelaran musik kelas internasional yang, bagiku, benar-benar mewah. Sebetulnya, set panggung yang digunakan cukup sederhana. Namun, bisa dimanfaatkan dengan sangat baik! Itulah yang membuatnya jadi istimewa.
Jujur, sih, ya. Sepanjang sejarahku suka nonton teater, pertunjukkan musikal Mamma Mia! yang kutonton itu merupakan yang terbaik dari segala aspek. Tata panggung, aktor, sound, lighting, make up, kostum, properti, ah… semuanya! Jadi, benar-benar terasa “internasional”-nya. Pun dengan sebutan pertunjukkan musikal terbaik itu ternyata bukan hanya omongan saja.
Dan, yang membuatku merasakan geratan-getaran di dalamnya adalah suara para pemainnya. Yap, aku enggak bisa enggak merasakan lirik yang mereka nyanyikan. Sebab, rasanya begitu sampai padaku yang duduk manis di bangku penonton. Emosinya menyala, tapi tidak berlebihan. Yang artinya merupakan sesuatu yang patut untuk kamu, kamu, kamu, pertimbangkan.
Oh iya, aku belum pernah nonton filmnya, by the way. Jadi, aku memang datang tanpa ekspektasi yang berlebihan dalam rangka membanding-bandingkan.
Adegan-adegan yang ada di dalamnya dikemas dengan jenaka. Rasanya lucu gitu waktu aku lihat peran ibu-ibunya pada joget-joget pakai kostum disko wahaha. Geli-geli gemas nonton pasangan yang sudah tidak muda lagi main kejar-kejaran layaknya ABG yang baru tau apa itu cinta. Cinta? Apaan emangnya? Heu.
Kalau kamu juga pencinta seni juga sepertiku, kurasa kamu wajib betul datang ke Teater Besar, Taman Ismail Marzuki untuk menonton langsung. Mumpung masih ada waktu! Tolong jangan disia-siakan kesempatan berharga ini. Indonesia jadi negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh pertunjukkan musikal yang telah tampil selama sembilan belas tahun di West End London dalam tur internasionalnya, lho!
Kurang wow apa, sih?
Hanya ada enam belas kali pertunjukkan yang akan diselenggarakan. Setiap weekend, akan ditampilkan dua kali.
Kalau kamu tertarik, langsung aja pesan tiketnya di:
Web
Telepon
0813-2587-5388
On the spot
Teater Jakarta, TIM
Tabik
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer