Salah satu teman semasa KKN yang sampai sekarang masih rajin banget kontakan adalah Dhini. Semasa KKN dulu, tahun 2016, Dhini yang aku kenal adalah seorang gadis manja yang pecicilan. Entah sudah berapa kali selama satu bulan KKN dia jatuh terpeleset karena terlalu banyak lari-larian. Namun sekarang, kami malah saling berkirim pesan dengan membahas makanan untuk ibu hamil.
Ada banyak hal yang Dhini ceritakan setelah KKN usai. Kami yang sama-sama dipusingkan oleh urusan lain di luar skripsi ini beberapa kali bertemu muka untuk saling bercerita. Dan, aku tau benar bahwa segala masalah yang kita temui di dunia bisa menjadi katalis untuk mempercepat pendewasaan diri kita.
Aku melihat perubahan yang nyata dari Dhini yang sebelumnya aku kenal. Dhini yang sekarang, menjadi sosok perempuan yang jauh lebih bijaksana. Aku sudah tidak lagi mendengar rengekan-rengekan manjanya. Yang tertangkap oleh telingaku adalah bagaimana dia berusaha keras untuk menaklukan setiap masalah.
Dalam dua tahun selama aku mengenal Dhini, ada banyak sekali hal mengejutkan yang dia berikan. Mulai dari pertengahan tahun lalu yang tetiba mengabarkan akan menikah. Sebulan setelahnya, memberi tau bahwa pernikahan tersebut batal. Sampai di tahun ini, pernikahannya benar-benar terlaksana.
Aku sempat bertemu dengan Dhini selepas dia menikah. Di situ, ada banyak lagi yang diceritakannya padaku mengenai prosesnya sampai di titik tersebut. Ya, seperti yang sudah kubilang sebelumnya, Dhini memang penuh dengan kejutan. Termasuk perjalanannya sampai menemukan lelaki yang sekarang sudah resmi menjadi imamnya.
Namun bagaimanapun, aku senang bisa melihatnya kembali tertawa lepas. Sebab, di pertemuan sebelumnya, aku melihat raut murung di wajahnya saat bercerita mengenai murid-muridnya di sekolah.
Dhini - Tiwi |
Dan, hey! Ternyata, beberapa waktu lalu, ada kabar gembira lainnya dari Dhini. Selain kelulusannya dalam sidang skripsi (yang artinya dari semua anak di kelompok KKN kami, tinggal aku yang masih belum lulus hahaha), Dhini juga positif dinyatakan hamil. Aku akan punya keponakan baru! Enggak tau, ya, walaupun belum kenal terlalu lama, tapi rasanya ikut bahagia.
Aku sempat mengirimkan pesan singkat untuk Dhini, menyatakan selamat dan harapan agar dirinya dan dedek di dalam perutnya bisa terus sehat. Aku tau, dengan kehamilannya ini, pasti Dhini akan lebih sulit lagi ditemui. Namun, sebagai teman, aku harus memakluminya kan?
Kujadi semangat mencari tau makanan untuk ibu hamil muda seperti Dhini. Ya, sekalian untuk belajar juga nantinya. Bukan kode ya.
Berdasarkan beberapa artikel yang aku baca, ada beberapa panduan makanan yang dapat digunakan pda kehamilan di trimester pertama. Nah, aku tuliskan contohnya di sini ya.
- Sarapan: jus buah, nasi goreng, telur mata sapi, susu / susu khusus kehamilan.
- Makan siang: nasi, sayur bening, ikan bumbu kuning, tempe goreng, buah jeruk.
- Makan malam: nasi, bistik, bakwan jagung, salad buah, susu menjelang tidur.
Itu merupakan contoh menu makan untuk ibu hamil yang dianjurkan pada trimester pertama. Nah, tapi kan perempuan hamil muda biasanya suka mual-mual ya? Apalagi di pagi hari. Kelengkapan sarapannya gimana?
Untuk mengatasi hal ini, bisa diganti dengan sereal. Selain memiliki banyak variasi rasa yang bisa disesuaikan untuk menghindari mual dan muntah, sereal juga mengandung aneka mineral, vitamin B, karbohidrat, dan kalsium yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Kandungan gandum utuh dan serat di dalamnya pun bisa menjadi booster energi untuk sang ibu.
Wah, Dhini yang hamil, malah aku yang jadi belajar banyak soal nutrisi ibu hamil wahaha. Alhamdulillah, ya, belajar apa pun sekarang udah lebih mudah.
Untuk Dhini, semoga selalu bahagia yaa. Awet terus sama Zian, dijaga baik-baik dedeknya, tetap jadi perempuan salihah yang memberikan aura positif ke orang-orang di sekitarnya, jangan kecapekan, dan jaga kesehatan!
Tabik!
Pertiwi
1 komentar
Selamat ya mbak semoga sehat sampai lahir
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer