Image source: pexels.com |
Sebagai mahasiswa lama yang sedang menantikan niat untuk melanjutkan penelitian sambil menunggu tawaran job yang datang, tentu saja saya punya begitu banyak waktu luang. Di luangnya waktu yang saya miliki ini, tak jarang saya mengisinya untuk bermain game. Tadinya, kegiatan ini memang sempat saya hindari. Karena saya merasa bahwa candu dari game ini cukup berbahaya bagi saya pribadi ehehehe.
Beberapa waktu lalu, saya pernah buat sedikit ulasan tentang sebuah game baru buatan anak Indonesia di sini. Semenjak isu kemunculannya menguak, ternyata game ini menarik banyak perhatian dari banyak gamers baik lokal maupun internasional, lho! Penasaran gak, sih, apa sebenarnya yang membuat game WISGR ini begitu menarik perhatian khalayak?
Usut punya usut, ternyata game WISGR besutan GukLabs Game Studio ini banyak diperbincangkan di dunia maya oleh para gamers maupun reviewer games. Mereka membandingkan game tersebut dengan beberapa game yang sempat popular beberapa tahun sebelumnya, sebut saja game-game tersebut adalah Bastion dan Diablo II.
Ada banyak pendapat yang diungkapkan menyangkut game-game yang telah disebutkan di atas.
Seperti yang sudah sempat saya sebutkan di artikel yang mengulas game WISGR sebelumnya, game ini menyuguhkan cerita yang dapat membuat pemainnya masuk ke dalam sebuah dunia baru. Nah, untuk hal ini, para gamers dan reviewer games pun menyebutkan bahwa game WISGR memiliki storyline yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bastion dan Diablo II sebagai pendahulunya.
Selain tentang storyline, ada lagi gak sih kelebihan lain dari game WISGR?
Ada, dong!
Sebuah komunitas games review beberapa waktu lalu sempat menerbitkan sebuah polling hasil vote dari para gamers yang sudah mencoba versi demo game WISGR di media sosial yang membahas soal maps dari game WISGR ini. Katanya, maps milik game WISGR lebih menarik dan menantang dibanding maps dari game Bastion dan Diablo II. Tentu saja hasil polling ini cukup mengagetkan penggemar game Bastion dan Diablo II. Walau begitu, keunggulan dari game baru ini memang harus tetap diakui sebagaimana adanya.
Namun, yang namanya kelebihan selalu beriringan dengan kekurangan agar semesta ini tetap seimbang berputar pada porosnya, kan? Komunitas tersebut menyebutkan bahwa game WISGR ini masih sangat lemah dari sisi grafis dan gameplay. Dari ketiga game yang sejak tadi saya perbandingkan di dalam tulisan ini, mayoritas voters pada website komunitas tersebut sepakat bahwa Bastion masih menjadi yang terbaik di antara ketiganya dari sisi grafis.
Sementara dari segi gameplay-nya, Diablo II disebut-sebut masih jauh lebih unggul dibanding Bastion dan juga apa yang ditampilkan game WISGR dalam versi demonya yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Soal gameplay, game WISGR ini memang yang tampak paling banyak menuai kritikan dari para gamers yang telah mencoba memainkan versi demonya.
Eh, kamu belum coba main game WISGR ini? Tenang, kamu masih bisa coba main game PC ini dengan mengunduhnya di http://wisgr.guklabs.com/ kok. Sampai saat ini, game ini masih begitu ramai diunduh, dimainkan, dan diulas. Kalau kamu sudah coba main, boleh ikut tulis ulasannya juga, lho.
Di luar dari keempat aspek yang telah saya jabarkan perbandingannya di atas, ternyata game Diablo II masih menjadi yang terfavorit di antara ketiganya. Hal-hal yang paling mencuri perhatian dari game Diablo II ini tentu saja adalah epic ending, cinematic, dan characters. Diablo II memang tampak sangat menawan di ketiga hal tersebut, terutama pada kelas varian karakter yang menjadi sesuatu yang baru dan original sebelum diikuti oleh banyak games lainnya.
Sampai di sini sajakah ulasan perbandingan di antara ketiga action adventure games di atas?
Oh, tentu tidak.
Yang perlu saya tegaskan lagi, perbandingan ini masih melibatkan game WISGR dalam versi demo. Nah, untuk membandingkan kembali dalam versi full-nya, kita harus menunggu beberapa minggu ke depan sampai rilisnya versi full dari game WISGR ini. Masih sabar, kan? Main versi demonya dulu yuk, ah!
Tabik!
Pertiwi
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer