Difoto oleh Rudi |
“Makanan dan minuman apa yang biasa kamu bawa ketika bepergian jauh? Dan apa alasannya?”
Siang tadi, seorang reporter dari sebuah stasiun TV swasta menghampiri saya dan Ilham yang sedang duduk di bawah pohon rindang di kawasan Taman Menteng untuk survey sebagai data penunjang acara kuliner yang tayang setiap Senin-Jumat pukul dua siang. Agak canggung menanggapi permintaan sang reporter untuk ikut berada di depan layar dan berpendapat. Sebab, ya, kami berdua lebih terbiasa menjadi manusia belakang layar. Semoga saja penampakan saya tidak begitu memalukan jika tayang.
“Kalau buat makanan, saya biasa bawa camilan kayak keripik atau biscuit. Alasannya, ya, karena lebih simple aja, sih. Kalau untuk minuman, yang pasti, saya harus bawa itu air mineral. Penting, sih, buat jaga kondisi tubuh supaya gak dehidrasi di perjalanan.”
Air mineral, bagi saya, memang menjadi pilihan utama untuk menemani aktivitas. Alasan utamanya, ya, jelas karena lebih sehat dari jenis minuman lainnya. Untuk alasan kesehatan itulah, saya percayakan pada AQUA untuk menjadi pilihan utama. Okey, dengan begini (mungkin) akan timbul sebuah pertanyaan….
Kenapa memilih AQUA?
Nah, untuk menjelaskan ini, saya punya segambreng amunisi. Sebab, pada 29-30 November 2017 lalu, saya dan beberapa teman narablog berkesempatan mengunjungi pabrik AQUA yang terletak di Cianjur, Jawa Barat. Perut saya yang kena gajluk-gajluk selama perjalanan pulang dan pergi rasanya terbayarkan sempurna dengan apa yang saya dapatkan di sana. Bukan hanya banyaknya pengetahuan baru, tapi juga teman yang seru. Dan, tentunya, followers Instagram yang feeds-nya bagus. Ehe. Ehe. He.
Menurut penjelasan dari Bapak Jarot Partoyo selaku Koordinator CSR AQUA Cianjur yang menyambut kami saat baru menginjakkan kaki di Kampung Tabrik bersama dengan warga setempat, AQUA telah melakukan study terlebih dahulu sebelum mendirikan pabriknya di Cianjur sehingga bisa mendapatkan jalur resapan air yang bagus untuk pabriknya. Nah, Kampung Tabrik merupakan area yang sesuai sebagai salah satu penyangga perusahaan Danone-AQUA. Untuk menjaga keasrian alamnya, dilakukan juga program ecofarming (pertanian ramah lingkungan) di Kampung Tabrik sebagai salah satu bentuk pemenuhan program CSR AQUA.
Mengapa program ecofarming?
Dari apa yang saya baca, ada empat alasan mengapa program ini menjadi pilihan untuk dijalankan di Kampung Tabrik oleh PT Investama Plant Cianjur, yaitu:
- Pertanian holtikultura memiliki ciri khas waktu budidaya yang singkat dan penggunaan sarana produksi pertanian yang intensif.
- Isu lingkungan sering dikaitkan dengan praktik budidaya holtikultura karena penggunaan input kimia sintetis (pupuk dan pestisida) yang berlebihan dan limbah.
- Pertanian berbasis greenhouse menjawab tantangan perubahan iklim saat ini.
- Greenhouse juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana panen air.
Untuk aktivitas dari program ini sendiri ada beberapa, yaitu: budidaya paprika dalam greenhouse, pembuatan sarana konversi air, penguatan kapasitas petani, dan pendampingan bisnis dan usaha tani. Dari sini, saya mengetahui bahwa AQUA benar-benar membimbing warga mulai dari mengubah kebiasaan menggunakan bahan kimia sampai kepada pemasaran hasil taninya. Dengan begitu, ya, saya gak perlu heran lagi melihat kedekatan antara orang-orang dari AQUA dengan warga Kampung Tabrik.
Difoto oleh Kak Danang |
Well, Kampung Tabrik sendiri memberi kesan yang begitu besar bagi saya saat berkunjung ke sana. Saya bisa merasakan panen paprika di salah satu greenhouse yang ada di sana—ada enam greenhouse berukuran 10x20m di sana—plus mencicipi paprika hasil panennya. Gak pedas, lho! Enak dan segar sekali saat saya buat camilan. Kalau semua paprika seperti paprika hasil budidaya di Kampung Tabrik, pasti Sinchan akan suka paprika juga. Lalu, mindset anak-anak penggemar Sinchan akan berubah mengenai paprika. Sungguh, ini akan sangat berguna bagi masa depan bangsa.
Kemudian, saya pun bisa merasakan sensasi menanam pohon bersama yang lainnya di sana. Sebetulnya, untuk yang ini sudah pernah beberapa kali, sih. Namun, ya, itu adalah kali pertama saya menanam pohon bersama di daerah yang masih benar-benar asri seperti Kampung Tabrik. Menyenangkan sekali, walaupun harus terengah-engah terlebih dahulu untuk mencapai lokasi. But, I did it. We did it. Semoga pohonnya tumbuh subur dan bisa menyumbang 1,2 oksigen setiap harinya. Aamiin.
Yang paling istimewa ya yang ketiga, perkenalan dengan Curug Goong. Saya memang memiliki masalah di pernapasan dan sama sekali tidak menyangka bahwa perjalanan kami akan sebegitu menguras helaan yang saya punya. Namun, sungguh, saya bahagia. Napas yang tinggal satu-satu itu tidak saya paksakan untuk hal yang sia-sia. Saya mendapatkan keindahan yang belum banyak terjamah. Saya beruntung. Sangat beruntung. Kamu sudah iri belum sama saya? =)
Program di atas merupakan bagian dari strategi keberlanjutan dari Danone-AQUA yang dinamakan AQUA Lestari. Ada empat pilar yang menopang berdirinya AQUA Lestari , yaitu: perlindungan sumber daya air, pengurangan karbondioksida, optimalisasi kemasan dan pengumpulan sampah kemasan, dan distribusi produk secara berkelanjutan. Pilar-pilar tersebut masih ditopang lagi oleh keterlibatan komunitas dan masyarakat di dalamnya. Karena Danone-AQUA menyadari bahwa seluruh inisiatif di bawah AQUA Lestari perlu mendapat dukungn dari seluruh pemangku kepentingan.
Saya rasa, program Danone-AQUA ini benar-benar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang berlebih dan tidak putus-putus untuk warga sekitar. Saya berharap, segala program yang dicanangkan oleh AQUA dapat berjalan sama baiknya dengan yang telah saya lihat dengan mata kepala. Agar AQUA bisa terus memberikan sumber kehidupan kepada kita semua. Air dari sumber murni.
Apakah cukup untuk menjawab pertanyaan kenapa saya memilih AQUA?
Jika belum, sabar sedikit ya. Saya akan melanjutkan tulisannya di lain kesempatan. Sebab mengumpulkan puing-puing memori itu butuh energi. Duh, kayaknya butuh AQUA dulu, nih.
Salam manis,
Pertiwi
3 komentar
Ya, sudah iri. Iri sama yang memotret kamu. Mestinya kan aku. Haseek.. Aku penasaran ih sama paprikanya, buat masak di nasi goreng bisa nggak? Yuk, kita olah paprika. Dan jangan lupa AQUA apalagi lupa AQU, wah ya jangan itu mah.
BalasHapusHadir mas ��. Maafkan ga izin dulu hehe.
HapusBantu jawab yah tiw. Ya, paprikanya bisa dimasak dengan menu apa aja. Digadoin juga enak apalagi disanguan hehe
sangat bermanfaat sekali mbak artikelnya kali ini
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer