Mengacu pada data dari Unesco tahun
2012, minat baca orang Indonesia menduduki posisi kedua dalam keliterasian
dunia. Hanya setingkat di bawah Botswana, nomor 60 dari 61. Hehe. He. He. Bagaimana?
Miris, ya?
Sebagai orang yang sedang
mendalami bidang literasi, saya sungguh sedih. Pernah pula muncul percakapan
yang begitu sendu di koridor kampus antara saya dan seorang teman.
“Gue jadi males main ke toko
buku, isinya kebanyakan sampah.”
“Ya, gimana? Pasar mintanya yang
begitu. Orang-orang yang melek kayak
kita ini yang sebetulnya punya tanggung jawab buat mengubah pasar, kan?”
“Iya, sih. Udah gitu harga buku
bagus makin mahal. Heran. Dapet bacaan yang berisi aja susah.”
“Permainan pasar, Mal. Hahaha.”
***
Di akhir tahun lalu, sempat ramai
perihal penyebar berita hoax yang
akan diancam pidana penjara selama enam tahun dan denda sebesar satu milyar
rupiah. Weh. Ngeri sekali. Kok bisa,
ya, sampai ada wacana macam itu?
Jadi, pasal 28 ayat 1 dalam UU ITE tersebut muncul karena didasari oleh
banyaknya orang-orang yang mendistribusikan berita yang masih sangat patut
dipertanyakan validasinya. Main asal forward
tanpa dibaca benar-benar. Maunya dianggap jadi yang paling depan tentang
informasi-informasi kekinian. Padahal?
Kembali pada data dari Unesco
tahun 2012, disebutkan bahwa 52% warga Indonesia sudah melek internet. Nah,
dengan demikian artinya sekitar 132 juta dari keseluruhan jumlah masyarakat
Indonesia sudah menjadi pengguna Internet. Dengan lebih dari 60 juta
masyarakatnya memiliki smartphone,
Indonesia menjadi negara terbanyak kelima di dunia dalam kepemilikan smartphone.
Punya smartphone apa juga berarti bahwa jumlah tersebut sudah menjadi smart people?
Tunggu dulu. Karlina Supelli
dalam pidato kebudayaannya menyebutkan bahwa meski minat baca rendah, Indonesia
menjadi negara paling cerewet nomor lima di dunia. Jakarta, sebagai ibukota negara,
bahkan menyandang predikat paling cerewet di dunia maya dengan sekitar lima
belas cuitan per detiknya. SUPER!
Begitu kontras, bukan? Minat baca
sangat berbanding terbalik dengan tingkat kecerewetan.
Alhasil, banyak dari mereka yang
jadi “gagah di dunia maya, tapi gagal di
dunia nyata”.
Beruntungnya, pada tanggal 1
Februari lalu, saya berkesempatan untuk datang dan berkenalan langsung dengan TabloidKu
di acara #GatheringTabloidku yang dilaksanakan di XXI Plaza Indonesia dan
berujung pada ngobrol-ngobrol lutjuw
di QQ Kopitiam.
Acara dimulai dengan… kehujanan.
Ya, ini epic sekali. Terima kasih, Hujan, kamu selalu setia menemani saya.
Serius, ah, Tiw!
Oke. Acara dimulai dengan nonton
bareng gala premiere Surga yang Tak
Dirindukan 2. Jangan minta saya buat review-nya,
ya. Saya hanya fokus pada gondrong dan bewoknya Reza Rahadian. Maafkan saya.
saya begitu sulit menafikan bulu-bulu yang bertebaran.
Selesai nonton, saya dan peserta
#GatheringTabloidku lainnya langsung menuju ke QQ Kopitiam untuk berkenalan
lebih lanjut dengan TabloidKu.
Mengenal TabloidKu.
Ibu Diana Damayanti, atau yang
akrab disapa dengan Bu Danthe, selaku pimpinan redaksi TabloidKu menyambut kami dengan senyum khas yang begitu tenang dan
keibuan. Nah, Bu Danthe inilah yang mengajak kami untuk “membongkar” TabloidKu lebih dalam lagi.
Saya sendiri sejujurnya masih
asing dengan TabloidKu, maka di
kesempatan tersebut sebisa mungkin saya gunakan dengan baik untuk tau lebih
lanjut. Kalau dilihat dari tampilan fisik maupun webnya, sekilas akan
tampak biasa saja. Namun, konsep yang menarik dihadirkan oleh TabloidKu karena cukup meredakan
keresahan yang saya bahas sebelumnya.
Pertama, dari varian penyajian:
ada bentuk fisik dan digital melalui web. Bulan Desember tahun lalu, saya yang
bergabung di salah satu grup redaksi buletin kampus, agak kaget mendapati foto
edaran yang menyatakan penghentian penerbitan beberapa majalah/tabloid. Segitu gak lakunya, ya, media cetak
sekarang? Pikir saya saat itu. Namun, TabloidKu
dengan berani masih memproduksi versi cetak untuk pembacanya yang dibagikan
secara gratis. Yak, ini harus diulang. Secara gratis. GRATIS. G-R-A-T-I-S.
Keresahan kedua sudah diredam. Munculnya
bacaan bermanfaat yang didistribusikan secara gratis merupakan suatu kebutuhan
bagi masyarakat sekarang. Partner
dari Alfamart ini mengusung tagline “smart
parents, smart kids” yang akan ditambah dengan “smart consumers” sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Sungguh sebuah tujuan yang sangat mulia.
Mendapati kenyataan bahwa hal-hal
gratisan seringkali ditolak karena dianggap tidak berkelas, TabloidKu tidak menyerah begitu saja. Survey
selalu dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan begitu, TabloidKu akan selalu terbuka untuk segala perbaikan ke depan.
Lalu, bagaimana cara kita agar
bisa mendapatkan TabloidKu ini?
TabloidKu memang tidak diperjualbelikan secara bebas di kios-kios
atau toko-toko tempat kita biasa membeli majalah/tabloid. Kita bisa
mendapatkannya secara gratis di gerai Alfamart, Alfamidi, dan Dan+Dan Store di
tiap awal bulan dengan jumlah minimum belanja Rp50.000 saja. Hanya terbit tiap
awal bulan, ya. Jadi, cepet-cepetan yuk buat dapat TabloidKu di gerai-gerai yang sudah disebutkan di atas.
Dengan jumlah 600.000 eksemplar
yang diterbitkan setiap bulan, TabloidKu
mendistribusikan bacaan bermanfaat ini ke seluruh gerai di Indonesia—kecuali
Papua dan Maluku—dengan jumlah 50 eksemplar per gerainya. Usut punya usut, gak
sampai seminggu di awal bulan biasanya sudah ludes. Wow!
Kalau kehabisan, gimana?
Nah, seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, TabloidKu
hadir dalam dua versi: cetak dan digital. Kalau kehabisan yang versi cetak,
kita bisa langsung mengunjungi www.tabloidku.id
untuk tetap update informasi. Tuh,
daripada sibuk pegang smartphone buat
sebar berita hoax, mendingan baca
yang sudah jelas bermanfaat.
Malas membaca jangan dijadikan budaya
yang berkepanjangan. Indonesia sebetulnya punya banyak objek yang bagus untuk dibaca.
Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang enggan untuk memanfaatkannya. Terbiasa
dengan segala yang praktis-praktis saja. Selagi bisa, yuk ubah sekarang juga!
Untuk TabloidKu, sebelumnya saya akan ucapkan terima kasih karena sudah
meredakan dua keresahan saya di atas. Selanjutnya, saya mau usul sedikit. Sebagai
mahasiswa sastra yang suka dunia psikologi dan mencintai karya seni, saya sangat
berharap bisa membaca lebih banyak tentang ketiga hal tersebut di mana-mana. Kalau
TabloidKu menghadirkannya juga, saya
bisa girang bukan buatan!
Overall, saya suka. Dan, saya mau nunggu awal bulan lagi dulu, ya.
Salam,
Pertiwi Yuliana
58 komentar
Bener bgt nih, TabloidKu selain GRATIS seharusnya ditambahkan lagi rubiknya... Biar makin keren..Hehe
BalasHapusBetul, biar makin banyak yang dibahas makin melimpah informasinya. :3
HapusJadi gini lho, ndoro ayu. Kamu kan tahu jika gula itu manis dan garam itu asin. Maka demi aneka bumbu dari segala rasa-rasa yang menggeliat di lidah, saya berani bersaksi. Bahwa tidak ada cerita yang meriwayatkan dirimu pergi ke mini market di awal bulan. Apalagi untuk menyongsong majalah gratis. Toh, katanya majalah ini selalu habis pada minggu pertama. Yowes ning omah wae tenguk-tenguk leren.
BalasHapus#provokator #merusakpostinganorang #killthedj
Ini orang sungguh benar-benar....
HapusAku senyum bacanya loh tiw ahhahaha
HapusNyebelin dia mah, Mbak Nita. :(
Hapusbiasanya yang nyebelin itu yang ngangenin loch
HapusTerus aku malah jadi gagal pokus juga baca komen ini, bahahahhahahaa aslian, kocak!!
HapusAnak Teknik Informatika: ya sih emang ngangenin anaknya, heu.
HapusKak Rani: Yah kan, terjadi lagi :(
Karena komentar Ilham separagraf, rusak postingan Tiwi 900++ kata.
Hapus#sebuahpribahasa
Mbahmu kiper, Ham.. Ham
BalasHapusRusak postinganku karena Ilham. :(
HapusTabloid-tabloid zaman sekarang rasanya memang sudah jarang diminati ya. Jadi inget dulu banget langganan Tabloid Gaul. Eh btw.. Ada rubrik fashion kah di Tabloidku?
BalasHapusAda dooong hihiw :3
HapusWah tabloid gratis.. Di flores belum adaaa Ntiw..
BalasHapusYa udah nanti cek websitenya..
Btw makanya aku skrang lebih sering baca ebook drpada beli buku hahaha... lagian skrang minat baca lebih ke nonfksi :)
Nanti coba bisik-bisik ke Bu Danthe biar diadain juga di Flores. >.<
HapusBAGI DONG EBOOKNYA, KAK AJEN. MAUUU.
Mungkin kah akan menang dengan tenarnya Tabloid Pulsa atau PC Media???
BalasHapusLochh beda genre ternyata
Kok kzl ya.
HapusKZL,,, di Betterin ajaaaaa
HapusTerus malah ngiklan produk laen cobaaaaa. Hwaaaa :(
HapusWeh Tiwi ena sekali ya bisa menikmati bulu-bulu beterbangan #gagalfokus xD
BalasHapusBtw iya deh sedih banget media cetak banyak yang tutup, pada beralih ke media daring atau bahkan udah jaga-jaga bikin stasiun tipi kalo-kalo media bacaan benar-benar ditinggalkan. Tabloidku keren juga, bisa bertahan dengan menerbitkan versi cetak, gratis pula. Omg omg omg.
www.magellanictivity.com
Iya, keren banget. Padahal baru, lho. Usianya belum genap setahun. Tapi di saat media cetak lain gulung tikar dan beralih ke digital malah TabloidKu nerbitin cetak. Warbiyasak. :')
HapusIni beredar mulai kapan? Kmrn aku belanja 70rb cuma dapet stiker, tabloidnya enggakðŸ˜apa belum merata kesemua alfamidi yah?
BalasHapusMulai April tahun lalu. Bisa jadi karena sudah habis, soalnya katanya kurang dari seminggu stock-nya udah habis. Liat webnya aja~
HapusWah, aku suka majalah dan suka belanja di alfamart. Setiap awal bulan harus ke sana cepat-cepat nih biar gak kehabisan, ya.
BalasHapusTepat sekali!
HapusWahh bakal nyerbu alfamart awal bulan nih. Sayang, di kotaku helum ada. Adanya di kota tetangga, 1 jam dari rumah. Haha
BalasHapusHwaaa jauh banget ya :(
HapusBisa gratis gitu ya, keren. Di depan komplek ada alfamart nih, nanti dicoba deh kalau awal bulan. Sekarang mah udah minggu kedua, haha.
BalasHapusAyuk dicoba yeay~ :D
HapusKalo mau bulu-bulu yang lebih banyak sekalian tonton Chewy di film Star Wars.
BalasHapusSyukurlah gue gak kehujanan. Bawa payung gitu. Hoho.
Iya itu yang suka disebut-sebut sama Yogaesce bhahahak kembaran Ilham.
HapusGue gak suka bawa payung sejak ketjil. Heu. Dingin dingin dimandiin hujan untung tidak masuk angin.
Aku jarang baca tabloid. Enak ya kalau bs dapat gratisan. Tp kok blm liat di alfa Jepara. Apa daku yg siwer...,
BalasHapusCoba nanti awal bulan kalo main ke Alfa ditanyain ke mbak-mbak Alfanya.
HapusBaru tahu Tabloidku. Org sekitar itu byk cerewet didumay tp yg baca buku cetak dikit. Nanti coba cari di Alfa
BalasHapusHe em, ada baiknya kalau diseimbangkan.
HapusKok aku baru tau ada gratisan Tabloidku di Alfamart, mungkin karena nggak pernah belanja dis sana kali yah, hehehe
BalasHapusMwahaha cukup lucu >,<
HapusSemoga rubriknya ditambah ya biar makin ketje.
BalasHapusAAMIIN.
HapusDiantara banyaknya media yang berguguran, Tabloidku memberikan pencerahan dan gratis pulak. Versi onlinenya juga ada. Keren sekali ya
BalasHapusIya, semoga bisa dicontoh yang lainnya juga.
HapusKayaknya seru kalo ditambah rubrik sastra.. Aku bisa promosi. Ahahah
BalasHapusBagi dong bukunya nanti aku review :3
HapusO ini acara yang sama kayak punya yoga #ceritanya abis baca blognya dia
BalasHapusHmmm tersedia hampir mrata kecuali wilayah indonesia timur yes, terhitungnya dah banyak tu
Btw sejak kapan blog kamu pake kata sapa saya eaahh apa uda lama ya?
Tapi jujur nih ya, klo disuruh pilih antara cetak ama online aku kok masih greget baca cetak ya, yang online kadang beritanya diyulis seiprit uda gitu disuruh klik halaman selanjutnya ampe 5 -10 laman qakakakka, ngalamat malass
Mwahahaha sejak aku bangkit dari kefanaan, jadi suka pake kata ganti "saya", Mbak wkwkwk.
HapusIya, aku juga lebih suka cetak, lebih mudah diingat isi tulisannya. Dan, megangnya lebih enak wkwkwk.
Satu lagi, gak buang kuota >,<
whahaha seru yah :)
BalasHapusIya~
HapusAku sih salut sebenernya sama TabloidKu ini. Di saat banyak media cetak pada tutup dan beralih ke dan dengan hanya di online, Tabloidku malah cetak2 tabloid gratis :D kereeen yah
BalasHapusHe em warbiyasak! XD
HapusAsa belum pernah lihat majalah TabloidKu di kota ku.
BalasHapusApa dijualnya hanya di toko majalah..?
Di indom*r*t gitu gak ada yaa..?
Hehehe coba dibaca lagi, Mbak. :)
HapusWalaupun telah ada online, membaca langsung secara fisik masih di minati beberapa orang termasuk saya.jadi penasaran dengan tabloidku
BalasHapusAwal bulan ke Alfa, Mas hehehe
HapusAku baru tahu mbahe ilham kiper. Thanks jung.
BalasHapusWah naini. Rubriknya kalo bisa ditambah, rubriknya rjshop gitu kan yak.
Buka lapak teroosh di mana-mana
HapusYa Allah. Kok aku baru nyadar ya kalo ada TabloidKu. Maklum kali ya, aku kan bukan tipe orang yang senang main ke AlfaMart. Mungkin, setiap bulan, aku harus main dulu kali ya ke Alfamart, biar dapet.
BalasHapusSekalian dapetin hati mbak-mbaknya juga boleh~
HapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer