Sejatinya, sebuah perkenalan adalah hal yang menyenangkan. Selain bisa membuka wawasan, kita juga bisa menambah pengalaman. Hm, atau yang lebih canggihnya lagi: perkenalan membawa kita pada solusi dari sebuah permasalahan. Shadhaaap!
Senin lalu, 16/03/15, gue baru
aja kenalan dengan sesuatu yang menurut gue menarik. Apa, sih, yang membuat gue
sampe bela-belain ngambil jatah bolos kuliah demi datang ke suatu acara dan
berkenalan dengannya? Sebut saja namanya iSiaga ECOCASH.
Bertempat di Pong Me! Lounge, Jakarta Selatan, sebuah perkenalan semi formal dilangsungkan.
Gengs, pernah gak kalian ngerasa keteteran
untuk ngikutin perkembangan gadget? Tiap
tahun, pasti ada aja produk baru yang dikeluarin. Dan untuk orang-orang yang
gak mau ketinggalan update soal gadget, pasti akan ngerasa gak gaul
banget kalo gak ikutan ganti-ganti gadget
juga. Nah, hal yang kayak gini biasanya menimbulkan banyak sampah elektronik.
Atas dasar permasalahan
tersebutlah perkenalan ini dilaksanakan. Yap, iSiaga melihat banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mengatasi
sampah elektroniknya. Bahkan, gak sedikit juga yang harus mengeluarkan uang
untuk jasa pengangkutan sampah elektronik beratnya: bisa berupa televisi,
kulkas, AC, dan sebagainya. Mengusung jargon, “Your ultimate digital assistant,” iSiaga merasa perlu untuk membantu dengan mengeluarkan servis
terbarunya yaitu iSiaga ECOCASH.
Nah, iSiaga ECOCASH ini merupakan layanan online untuk mempermudah menjual kembali atau mendaurulang sampah
elektronik yang kita punya. Unik, kan? Gue pas denger aja sampe nganga, hahaha!
Gue sering main daur ulang sampah, tapi kalo sampah elektronik baru denger aja.
“Kami menerima sampah elektronik mulai dari handphone berbasis GSM, laptop,
komputer, hingga elektronik rumah tangga seperti televisi, AC, kulkas dengan
segala kondisi. Rusak atau mati pun tetap ada harganya,” jelas Amrit Gurbani, Co‐Founder
PT. Mitra Kersa Artha, perusahaan yang menaungi iSiaga, The Ultimate Digital Assistant.
Setelah dengar pernyataan kayak
gitu, gue jadi kepikiran untuk ngejual bangke Blackberry gue. Tapi, kenangannya terlalu indah. Ah, salah fokus. Okey, back to iSiaga ECOCASH. Dengan niat “mempermudah”, semua servis iSiaga bisa dilakukan via mobile. Males ribet isi form, tinggal telpon dan pihak iSiaga akan membantu kita mengisikan form tersebut. Kurang baik apa coba?
Tiga langkah mudah dalam
menggunakan servis iSiaga ECOCASH
ini adalah:
- Check prices (online). Kalau biasanya kita membayar untuk membuang sampah, kali ini kita bisa mendapatkan bayaran dari membuang sampah. Untuk harga itu sendiri bisa di-check di http://www.isiaga.com/ecocash. Untuk yang masih berfungsi dan sudah gak berfungsi jelas harganya beda, ya. Untuk sampah elektronik yang sudah sangat lama juga masih ada harganya, kok. Tenang aja. Karena katanya, semua gadget itu sejatinya dalamnya mirip. Bahkan, mungkin yang keluaran lama itu tembaganya lebih bagus dari yang baru.
- Confirm items. Ini adalah proses dari pengisian form sampai pada penjemputan barang ke rumah kita. Saking rincinya, bahasa yang digunakan oleh iSiaga ECOCASH ini juga beda, lho. Biasanya dalam suatu transaksi akan ada kata “confirm transaction”, tapi di iSiaga ECOCASH menggunakan kata “call me back” karena sampah elektronik kita harus melewati tahap fiksasi terlebih dahulu oleh pihak iSiaga. Nah, untuk lokasi penjemputan, iSiaga ECOCAH baru bisa mencapai wilayah Jakarta dan Tangerang. Untuk wilayah di luar itu akan dikenakan charge.
- Get paid or donate. Selain bisa bersih-bersih dari sampah elektronik, kita juga bisa sekalian beramal lewat layanan iSiaga ECOCASH. Yap, karena iSiaga ECOCASH kini menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai partner-nya. Nah, kalo ngerasa gak perlu-perlu banget sama uang karena cuma pengin sampah elektronik itu menghilang aja, kita bisa pilih opsi donate. Uang yang kita donasikan dari hasil penjualan sampah elektronik melalui iSiaga ECOCASH ini akan mendukung program-program dari YCAB untuk membantu anak‐anak Indonesia yang belum memiliki pembiayaan untuk edukasi dan perkembangan hidup mereka. Zuper zekalih!
Simulasi |
Mungkin akan ada pertanyaan: terus sampah elektroniknya di kemanain?
Gak usah khawatir, iSiaga ECOCAH sudah bekerjasama dengan
para recycler (saat ini berada di
wilayah Bekasi) yang sudah pro dalam bidangnya untuk mengurus itu semua. Nah,
kita bisa banget bantu untuk ini, nih. Lewat social media, coba kita cari para recycler yang mau menerima barang per kilo. Soalnya biasanya mereka
maunya per ton. Susah juga. Kalo ada recycler
yang memenuhi kriteria, boleh banget tuh. Kan sekalian bisa memperluas jaringan
iSiaga ECOCASH ini supaya wilayah
penjemputan gratisnya jadi nambah hehehehe!
“Sedikit demi sedikit, tak lama menjadi bukit…
iSiaga sebagai digital company,
kali ini memanfaatkan konektivitas untuk membawa perubahan yang positif. Kami
sangat berharap orang mendukung visi kita untuk menciptakan win win win dengan menggunakan jasa ECOCASH. Ke depannnya semoga social business
seperti ini juga bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Indonesia
maupun di luar negri,” Amrit menanggapi.
“Kami percaya bahwa anak‐anak adalah masa
depan bangsa dan dengan kerjasama ini, kita mau membantu mereka untuk mencapai
cita‐citanya,” tambah Muhammad Farhan, Sekjen YCAB Foundation.
Mari kita amini harapan dari iSiaga ECOCASH ini: menjadi sebuah tool untuk sharing, bukan hanya tool
untuk bisnis.
“Apa pun masalahnya, kita cari solusinya. Itulah servis!” – iSiaga ECOCASH
Nah, gimana? Perkenalan yang seru, kan? I
love Monday pokoknyalah. Muah! :*
Salam sayang,
Pertiwi
13 komentar
Mati atau rusak ada harganya? Wah hape nokia jadul aku masih ada harganya juga toh? Kira kira sampe berapa ribu? Huehehe
BalasHapusAda doong! Coba aja cek ke webnya hehehe
HapusKetemu sama Una jugak ya.. :D
BalasHapusAku uda cek webnya, tapi belom ngeh mau 'buang' yang mana :P
Iya, ketemu Kak Una jugak hehehe
HapusDi-ngeh-in, Kak Beb :p
wa infona sangat bermanfaat banget nih, sayang gak tau :D
BalasHapusSekarang, kan, jadi tau hehehe
HapusIni cuma di jakarta? Jawa Timur ada nggak?
BalasHapusWilayah penjemputan gratisnya baru Jakarta dan Tangerang, Nov. Jawa Timur bisa, tapi kena charge.
Hapuswuaa, lumayan nih ya! btw, itu teh evi ya yg ada di foto? isha juga sekarang tinggal di jkt. kita bisa meet up kapan2 :)
BalasHapusIya itu ada Teh Evi sama Teh Eva :)
HapusHayuk atuh meet up!
Wah infonya bermanfaat,nanti cek langsung ah siapa tau harganya masih lumayan :D
BalasHapusWih, asik banget. Kapan kayak ginian ada di Malang :(
BalasHapusApa pun masalahnya, kita cari solusinya. Itu lah servis <~ bener nih, kereeen!
Hahaha, ini yang lu maksud dapet bayaran, Wi? :/
BalasHapusNgggg... keren juga bisa daur ulang alat elektronik. Tapi bingung, nggak ada yang rusak. :/
Oiya, kerudung biru pake kacamata siapa? Kok, lucu?
Astaghfirullah, komen apa gue barusan. :(
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer