"Gak usah ngelakuin itu, nanti kalau gagal kan kamu bisa rugi besar. Emang mau?"
"Udahlah, main aman aja. Ngapain ngeribetin diri sendiri?"
"Kamu udah siap diejek dan diketawain orang banyak?"
Pernah gak kamu ngerasain perdebatan yang sedemikian hebat saat kamu akan melakukan suatu hal? Kata-kata yang semacam itu, tuh, yang biasanya dibisikin sama si tersangka di otak kamu untuk memengaruhi kamu. Orang-orang biasa menyebutnya dengan otak kadal. Tapi ternyata, otak kadal ini bukan hanya sekadar konsep atau istilah umum semata. Dia memang ada, amygdala kalau bahasa biologinya.
Pernah gak kamu ngerasain perdebatan yang sedemikian hebat saat kamu akan melakukan suatu hal? Kata-kata yang semacam itu, tuh, yang biasanya dibisikin sama si tersangka di otak kamu untuk memengaruhi kamu. Orang-orang biasa menyebutnya dengan otak kadal. Tapi ternyata, otak kadal ini bukan hanya sekadar konsep atau istilah umum semata. Dia memang ada, amygdala kalau bahasa biologinya.
Penjelasan singkatnya, amygdala bertugas untuk merespons rasa takut, marah, dan nilai-nilai negatif lainnya. Nah, dia akan selalu berusaha untuk mengajak kamu agar tetap hidup. Analoginya, kalau kamu digigit semut yang jelas lebih lemah, dia akan mengajak kamu untuk menginjaknya. Sementara kalau kamu bertemu dengan yang lebih kuat, buaya misalnya, dia akan mengajak kamu untuk kabur. Intinya, dia selalu berusaha untuk membawa kamu menetap di dalam comfort zone kamu.
Ini dia, nih, yang suka membuat kamu maju-mundur dalam melakukan suatu hal. Akibatnya, pemikiran kreatif kamu yang dikekang. Adakah baiknya hidup dalam kekangan? Kamu gak bisa mengeksplor kekereativan yang ada di otak kamu sendiri hanya karena bayang-bayang takut gagal yang dibisikkan oleh si otak kadal. Coba, mulai sekarang kamu tanamkan kalau gagal itu bukan soal.
Yap, gagal itu bukan soal. Kamu hanya butuh berbenah sedikit.
Pertama, kepercayaan diri. Kamu akan terus takut gagal kalau kamu gak percaya sama kemampuan kamu sendiri. Gimana orang lain mau percaya sama kamu? Toh, kamu sendiri bahkan gak percaya. Ya, kan?
Kedua, jangan takut. Ketika kamu memulai sesuatu yang dianggap buruk, jangan pernah takut. Well, kamu (dan mereka) gak akan pernah tau apakah sesuatu itu baik atau buruk kalau kamu belum memulainya, kan? Ejekan, makian, hinaan, dan sebagainya anggap aja sebagai melodi pengiring kesuksesan kamu nantinya.
Ketiga, say no to plan B. Kadang, orang-orang yang terlalu takut gagal dalam melaksanakan suatu hal sudah lebih dulu menyiapkan rencana-rencana berikutnya yang akan mereka lakukan untuk tetap meraih kesuksesan. Sebetulnya, disadari atau tidak, hal itu adalah celah bagi si otak kadal tadi untuk masuk dan kembali membuat kamu takut. Fokus dan matangkan satu rencana, jalankan dengan maksimal, dan sukses akan datang.
Yap, gagal itu bukan soal. Kamu hanya butuh berbenah sedikit.
Pertama, kepercayaan diri. Kamu akan terus takut gagal kalau kamu gak percaya sama kemampuan kamu sendiri. Gimana orang lain mau percaya sama kamu? Toh, kamu sendiri bahkan gak percaya. Ya, kan?
Kedua, jangan takut. Ketika kamu memulai sesuatu yang dianggap buruk, jangan pernah takut. Well, kamu (dan mereka) gak akan pernah tau apakah sesuatu itu baik atau buruk kalau kamu belum memulainya, kan? Ejekan, makian, hinaan, dan sebagainya anggap aja sebagai melodi pengiring kesuksesan kamu nantinya.
Ketiga, say no to plan B. Kadang, orang-orang yang terlalu takut gagal dalam melaksanakan suatu hal sudah lebih dulu menyiapkan rencana-rencana berikutnya yang akan mereka lakukan untuk tetap meraih kesuksesan. Sebetulnya, disadari atau tidak, hal itu adalah celah bagi si otak kadal tadi untuk masuk dan kembali membuat kamu takut. Fokus dan matangkan satu rencana, jalankan dengan maksimal, dan sukses akan datang.
Keempat, berani melawan arus. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meraih kesuksesan: be the first, be the best, be different, atau kombinasi dari ketiganya. Nah, dengan mempunyai pemikiran yang terbuka dan berani untuk melawan arus pemikiran orang banyak bisa membawa kamu menjadi seseorang yang berbeda. Dan biasanya, perbedaan atau keunikan itulah yang akan mudah untuk diingat.
Dan yang kelima, jangan banyak alasan. Yang ini, sudah dijelaskan di post sebelumnya.
Omong-omong soal gagal, sering dengar, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda," kan?
Yuk, ambil beberapa contoh pebisnis yang pernah gagal:
Howard Schultz dengan Starbucks Coffee-nya tidak menyerah setelah proposalnya ditolak oleh bank sebanyak 242 kali.
Walt Disney tidak menyerah setelah 302 kali membuang konsep taman bermainnya ke keranjang sampah. Kalau beliau menyerah, tidak akan terwujud arena hiduran keluarga yang bernama Disneyland.
Jika Rovio Entertainment yang merupakan sebuah perusahaan game interaktif di Finlandia angkat tangan setelah merilis 51 aplikasi permainan yang tidak laku di pasaran, maka Angry Birds tidak akan lahir dan tidak pula dapat dinobatkan sebagai game mobile tersukses sepanjang masa.
***
Well, dari beberapa contoh di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kegagalan jangan dijadikan beban. Kegagalan itu pecutan. Artinya, kita harus lebih semangat dan meninggalkan ketakutan yang kita punya. Selalu ada pesan di balik gagal, untuk sabar misalnya. Mungkin bukan waktunya, ada yang lebih tepat untuk kamu bisa dipandang hebat.Jadi, sekali gagal udah mau nyerah? :p
"It is impossible to live without failing at something, unless you live so cautiously that you might as well not have lived at all--in which case, you fail by default." -- J. K. Rowling
Salam semangArt,
Pertiwi Yuliana
46 komentar
Kalo Thomas Alva Edison nyerah gara-gara gagal ribuan kali, mungkin sekarang gak bakal ada yang namanya lampu. Iya sih biar keliatan, kita harus beda dari yang lain. #beranibeda
BalasHapusBerani beda itu baik :)
Hapuskalo lo bilang otak kadal, menurut Alitt mental block, sejenis nggak sih?
BalasHapusoalah gue ampe buka kamus tuh untuk baca quotenya JKR.. :(
ternyata cautiouly itu dengan hati-hati haha :D , lemah banget english gue.
keren postingannya, :)
gue mah sekarang udah nggak takut gagal lagi, toh gagal udah biasa, gagal hubungan misalnya :')
Iya, sejenis sama mental block juga.
HapusMblo, mau kupanggil "sayang" biar berasa punya pacar?
nggak perlu.. udah banyak yang manggil kok.. :)
Hapuskelaguan-___-
HapusGak mau. Kalo sekali gagal udah nyerah, itu bukan mental juara banget. Huh.
BalasHapusNah, itu baru semangART namanya! :D
Hapuswih tiwii. ibu editor ini selalu berapi-api ya kalau menyampaikan sesuatu. walau cuma dari tulisan. bikin semangart lagi ini.
BalasHapusIya, berapi-api biar bisa menghangatkan hati di cuaca yang dingin ini. Eaaak salah fokus~~~
Hapuscontoh lain yang engga pernah menyerah yaitu pendiri KFC, yang resep makananya di tolak ampe 1000 kali sebelum berhasil
BalasHapusIya, masih banyak lagi contoh lainnya. Itu JK Rowling juga termasuk :D
Hapusyeah gue udah baca bukunya :D
BalasHapus"Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda" KHUSUS buat orang yang terus dan terus berusaha :) cau!
Jangan berenti usaha :D
Hapuswidih bergetar hati gue ngebacanya sampe bibir gue pecah2, gagal itu adalah kesuksesan yang tertunda.
BalasHapusbutuh kecupan? *eeh
Hapusini diambil "Kreatif Sampai Mati" Wahyu Aditya ya? Soalnya ada 1 bab sama ngebahas si otak kadal ini juga :))
BalasHapusIni kan sambungan post sebelumnya :p
HapusDari dua buku, sama Dream Cather-nya Alanda Kariza.
bener tuh, " kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda ". tetep semangat lah!
BalasHapusSemangART! :D
HapusGagal itu kece, setidaknya udah mau usaha untuk merealisasikan.
BalasHapuskalau gagal teruss, berarti harus ada koreksi. betul gak ?
Betuuul!
HapusIni mau disalamsuperin kagak nih? mantep kali lah. Tapi yang plan B itu, kayaknya bakal tetap aku pegang. Karena ada variabel yang jika tidak menggunakan plan B, maka semuanya bisa gagal. Misal variabelnya berupa orang lain. Ada puluhan orang yang pernah aku temuin yang ketika diberi kepercayaan malah teledor. Namun, jika tak ada variabel diluar kuasa sendiri, tentu tak perlu lah ada rencana cadangan. :D
BalasHapusHem... yayaya bisa jadi. Orang lain kan bukan kuasa kita yang nentuin :)
HapusKalau mau sukses ya harus gagal, bohong banget kalau ada orang yang ada di puncak sana yang enggak pernah terpuruk :)
BalasHapusMungkin ada, tapi gak keliatan karena jumlahnya yang lebih sedikit dari yang kita tau kebanyakan.
Hapusjadi otak kadal itu penghalang kita menuju kesuksesan ya kak?
BalasHapusKalau kamu terlampau mudah terpengaruh sama dia ya bisa jadi :)
Hapusbaru tau sama si Amygdala, mungkin istilah "berjuang melawan diri sendiri" itu lebih cocok kalau jadi "berjuang melawan si otak kadal" ya :D
BalasHapusHahaha bisa bisaaa :D
HapusPernah. Saking takutnya, aku jadi kebanyakan mikir en bikin rencana, tapi ngga jadi-jadi. Hahah.. :D Yang ada sih sekarang mencoba buat selo trus just do it aja lah..
BalasHapusSalam kenal ya ^^
Kalo gitu jangan kebanyakan mikir. Yuk, jalanin. Karena ide akan tetap jadi ide kalo gak ada aplikasi. :)
HapusIntinya berusaha sampe sukses!, jangan berusaha sampe capek, haha, salam kenal!
BalasHapusBetul, semangART! Salam kenal juga :)
HapusWaah.. di'super sekali'-in mau nggak nih.. Jangan pernah menyerah \o/
BalasHapusSyukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah~~~
Hapus*eaak hahaha
Wah luar biasa ini. Bener bener bacaan yang tepat disaat lagi down. Terimakasih!
BalasHapusKembali kasih, semangART! :D
HapusBaru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapuswww.fikrimaulanaa.com
Lo udah pernah mampir, kok. Komennya gini juga, yang lain dong hahaha
HapusWahahaha. Aku juga liat komennya di blog lain, kayak gitu juga. Mungkin itu template :)))
HapusNice article, aku suka, bikin tambah semangat. Hap, hap! :D
Iya kayaknya hahaha
HapusTerima kasih. Alhamdulillah kalau suka :)
Baiklah, kegagalan jangan dijadikan beban. Kalo kegagalan dijadiin beban, bebannya pasti bakal ada terus dalam hidup kita. #apasik
BalasHapusMantap lah ini artikel! SemangART! :D
Ya begitulah ya hahaha
HapusSemangART! :D
betul tu, gue juga udah pernah gagal, tapi gue nga nyerah tetap berjuang :-)
BalasHapusnice article (y)
Kereeeen! Makasih :D
HapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer