Apa kalian pernah membaca sebuah cerpen dari seorang sastrawan bernama Seno Gumira Ajidarma yang berjudul "Sepotong Senja untuk Pacarku"? Aku mau mencoba sesuatu, membuat puisi yang terinspirasi dari cerpen tersebut. Ada tiga puisi yang kuhasilkan dari rekayasa teks cerpen tersebut, ini dia:
IRISAN SENJA UNTUK KEKASIH TERCINTA
Oleh:
Pertiwi Yuliana
Untukmu, Sayang...
Bersama lembar terkasih
ini kukirimkan dia yang selalu kaupuja
: Senja
Lengkap, bersama tiap
partikel yang mengiringi di atas sana
Semburat jingga kemerahan
dan barisan burung yang ingin kembali ke peraduan
Sayang,
Kukirimkan Senja di dalam
amplop yang tertutup rapat
Berharap kita semakin
dekat tanpa bebat
Tetap dalam nikmat walau
tak dekat
Berkasih tanpa khianat
Sayang,
Semoga ketika amplop ini
terbuka
: senyummu mengembang karenanya
***
LEBIH DARI SEKADAR KATA
Oleh: Pertiwi Yuliana
Mengapa Senja?
Ya, karena kata sudahlah
terlalu biasa
Aku hanya ingin memberi
kesan yang berbeda
Karena rasa ini juga
begitu istimewa
Sama halnya sepertimu,
Sayang...
Seperti lengkung senyummu
yang tak pernah ingin kulewatkan begitu saja
Walau, ya, kutahu kita
tidak menghirup udara di tempat yang sama
Tapi aku akan tetap
berusaha
: membuatmu menyunggingkan isyarat bahagia
Sayang,
Kata terlalu banyak
berpura-pura
Dan aku tidak menginginkan
ada dusta di antara kita
Sekecil apa pun dia
bersembunyi di sana
Maka dengan ini kuselipkan
Senja untukmu, Sayang...
: semoga kamu menyukainya
***
SANG PENCURI SENJA
Oleh: Pertiwi Yuliana
Lihat!
Ada yang hilang dari
bentangan mega di atas sana
: Senja
Diam saja, dia ada di
sakuku sekarang
Aku mencurinya ketika dia
sedang menjalani proses terbenamnya
Ini Senja untukmu,
Sayang...
: Senja
yang selalu kamu impikan untuk mengiringi kita
Sebentar lagi, kamu bisa
membawanya ke mana-mana
Biar saja,
Biar saja angkasa bermuram
durja dan membuat orang-orang murka
Aku tidak peduli dengan
mereka
: yang
kuinginkan hanyalah membuatmu bahagia
Dengan begitu, kuharap
kamu pun semakin cinta pada Sang Pencuri Senja
Bersama Senja,
Kutitipkan peluk rindu dan
kecup hangat dari sebuah tempat tersunyi di dunia
Sayang, aku mencintaimu
tanpa celah...
Salam,
Pertiwi Yuliana
9 komentar
kena banget nih di hati kata katanya XD
BalasHapusMakasih hehehe :)
HapusBagusnya pake banget,, ngena sekali kata2nya :)
BalasHapusMakasih, jangan bosen mampir! :D
HapusSo deep. Buat jadi musikalisasi puisi coba, kak. :D
BalasHapusNanti dicoba, ya :)
HapusKeren, kakaaak.. Cuman masih nggak dapet maknanya, mungkin karena saya yg bodoh.. :')
BalasHapusMungkin kamu bisa dapat kalau kamu baca cerpennya SGA :')
Hapuskeren ya. gue kok susah bikin puisi pake diksi-diksi yang keren begini. tunggu gue Wi, nanti gue belajar!!! haha, kece ya anak sastra. coba gue nggak salah jurusan waktu itu. :')
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer