Di satu masa aku berada dalam satu tempat yang tak terjamah oleh manusia. Aku terdiam merenungi nasibku sendiri yang terpuruk bersama sepi yang mengelilingi. Jangkrik-jangkrik itu masih bernyanyi seolah mengejekku yang masih menunggu mentari menerangi jalan agar aku dapat kembali. Sial! Karenanya aku berada di sini! Hey, kamu hanyalah serigala berbulu domba yang mencoba mengoyak pribadiku bukan? Namun tunggu, aku tak selemah yang kau bayangkan!
Aku masih sendiri, bersandar pada sebatang pohon yang cukup kokoh menopangku. Tiada lagi kamu, kamu yang berpura-pura menjadi seorang pendengar yang baik namun nyatanya hanyalah seonggok daging tak berotak yang terus mengikutiku. Mencoba menjadi aku namun sayangnya kamu begitu gagal meniruku. Kamu bukanlah dia yang dapat mengerti aku dengan cara yang sempurna. BUKAN dan TAK AKAN PERNAH menjadi sama sepertinya apalagi sama sepertiku.
Kamu suka dia? Ambillah jika dia memang menginginkanmu. Kamu hanya wanita yang mengaku dewasa namun nyatanya masih kalah bersaing dengan perempuan kemarin sore sepertiku. Semakin banyak kamu berbicara, semakin kamu terlihat bodoh di depanku dan mereka. Kamu bukan hanya memalukan dirimu sendiri, tapi juga aku dan seluruh kaum hawa karena kelakuanmu. Sadarlah! Pergunakan sedikit otakmu untuk mengolah tingkahmu agar bisa menjadi lebih baik dari itu.
Sekarang apa? Kamu ingin menempatkanku di tempat seperti ini agar kamu bebas bercengkerama dengan dia? Kamu pikir aku peduli? Telah lama aku bercinta dengan sepi! Ini bukanlah tempat yang dapat mengoyak kepribadianku seperti aku yang begitu mudahnya membuatmu skak mat!
Usia dan tingkat kedewasaan memang tak selalu berjalan beriringan. Contoh mudahnya, BERCERMINLAH! Ini yang kamu bilang kedewasaan? Gerak-gerikmu sungguh terlihat bodoh di mataku. Kamu bagai pohon kering yang kesulitan mencari air untuk tetap hidup. Mencari perhatian di sana dan di sini tapi malah beberapa dari mereka jelas melontarkan kata FREAK untukmu di depan mukaku. Aku hanya dapat tertawa dalam hati.
Sejujurnya aku lelah berpura-pura. Dan jika aku telah berkata aku akan menjauh darimu, maka itulah yang akan aku lakukan. Hidupku tak akan hampa tanpamu, sepi masih setia menemaniku dalam keadaan apa pun. Kamu hanyalah seseorang yang mengaku teman tapi menusuk perlahan, ya kan? Jikalau juga kamu bangga dengan menjadi dirimu yang seperti itu, lupakanlah bahwa kamu pernah mengenalku karena aku sudah benar-benar enggan berada di dekatmu.
Hey kamu, serigala berbulu domba, bisakah kamu untuk jangan meniruku lagi? Kamu dan aku tidak sama. Kamu tak akan bisa menjadi sepertiku dan aku pun tak akan pernah mau untuk menjadi sepertimu. Mungkin aku terkesan angkuh, namun aku hanya ingin kamu menyadari tindak bodohmu yang sesungguhnya menghancurkan dirimu sendiri.
SELAMAT BERPIKIR!!!
6 komentar
Ngena banget.. :D
BalasHapusMasih kurang sih sebenernya, tapi nanti malah jadi terlalu sarkas hehehe
Hapusmantap! hahaha
BalasHapusKok baca komen ini jadi laper ya? Hahaha :p
Hapuscuma bisa berkata satu kata pas baca "uwow".... hehe
BalasHapusKenapa eh kenapa bisa begitu? Hahaha
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer