Untuk yang masih berseragam putih-biru dipersilahkan merapat untuk
membaca tulisan saya ini. Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang
masa putih-abu. Ya, menurut saya ada banyak yang salah dengan pemikiran
orang-orang di luar sana, mengapa?
Pertama, banyak yang mengatakan bahwa anak yang masuk SMA itu adalah
anak yang terlahir dari keluarga yang "berada" karena nantinya mampu
untuk membiayai perkuliahan.
Kedua, ada kelompok-kelompok tertentu yang mengatakan bahwa anak-anak SMA itu manja.
Ketiga, tidak sedikit yang mengatakan bahwa anak SMA tidak mampu bekerja keras dan tidak bisa apa-apa.
Keempat, well apa harus saya jabarkan keseluruhannya? Pastinya masih banyak ya.
Saya pribadi sebagai salah satu lulusan SMA agak terusik dengan
kata-kata mereka. Entah karena sirik atau apa. Memang di lingkungan
rumah saya, saya adalah satu-satunya anak yang lebih memilih SMA setelah
melalui jenjang pendidikan SMP. Sedangkan keseluruhan anak-anak di
sekitar rumah saya pasti lebih memilih SMK atau STM. Itu hak pribadi
masing-masing bukan?
Begini, saya jabarkan sedikit pendapat saya tentang mengapa saya lebih memilih SMA.
SMK memang lebih diminati di bidang pekerjaan karena mereka memang telah
terlatih dengan jurusan-jurusan yang telah tersedia. Tapi saya sebagai
anak muda yang masih ingin banyak tau tentang banyak hal lebih memilih
SMA karena SMA mempelajari pengetahuan yang lebih luas dan umum. Banyak
teman saya di SMK yang mengeluh karena dalam sehari dia mempelajari hal
yang sama selama berjam-jam. Jenuh bukan? SMK "mungkin" memang lebih
unggul dalam urusan mencari pekerjaan nantinya. Tapi menurut saya, SMA
mempelajari pengetahuan umum sampai pada isinya, namun SMK hanya
mengupas kulit terluarnya saja.
Siapa bilang anak SMA itu manja dan tidak bisa apa-apa? Saya bukan orang
yang manja, bahkan saya mengajak teman-teman saya yang terlahir dari
keluarga SMK untuk membuka usaha bersama. Apa itu manja? Saya juga
mengajak teman-teman saya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di
daerah-daerah dengan menjadi seorang relawan. Apa itu tidak bisa
apa-apa?
SMK... atau STM... menurut pengamatan saya, mereka itu lebih banyak
berkumpul dengan teman-teman sejenis. Dan dari cerita yang saya dapat
dari teman-teman saya, banyak perilaku menyimpang yang terjadi di sana.
Ya, homo dan lesbian.
Ada yang bilang kalau anak SMA itu harus kuliah dulu untuk mendapatkan
pekerjaan. Oh ya? Salah! Saya lulusan SMA dan saya telah bekerja
sekarang. Bahkan teman saya yang lulusan SMK masih banyak yang gigit
jari menyatakan iri. Lalu apa "SMK bisa!" itu hanya slogan yang
berseliweran di media masa? Saya rasa slogan itu bukan apa-apa. Karena
semuanya kembali pada pribadi masing-masing yang menjalankannya, betul?
Kadang cemooh itulah yang menjadi pecutan semangat. Lidahmu adalah samurai pembunuhmu.
Maaf jika postingan saya kali ini sedikit memihak pada satu sisi, tapi
ini hanyalah opini semata. Pandangan dari sisi yang dicemooh itu. Terima
kasih.
0 komentar
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer