Panduan dasar selama menulis:
1. komitmen
2. improvisasi
3. penguasaan tata bahasa
Begitu kalian merasa semangat dan punya motivasi, berarti sekarang tinggal 3 hal lain yang perlu dilakukan selama kalian menulis. InsyaAllah 3 hal ini akan membuat kalian bisa menulis sampai tamat. Tidak ngambang atau mentok di tengah jalan. Panduan dasar pertama adalah komitmen. Ini penting sekali untuk membangun mental bahwa kita adalah penulis. Dibutuhkan komitmen menulis katakanlah 15 menit sehari. Komitmen itu perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kalau bukan dari segi waktu, bisa juga kita bikin komitmen dari segi jumlah halaman. Dua lembar sehari, atau setiap bab. Kalau tidak selesai, kita punya hutang di hari selanjutnya. Misal hari ini kita tidak menulis sama sekali berati besok harus menulis 2 kali lipatnya. Ingat, komitmen.
"Berat amat?"
Jujur ini berat. Dipacu dengan cara itu membuat kalian mampu menyelesaikan naskah. Mungkin untuk belajar, sih, boleh deh kalau sudah mentok berhenti dulu. Daripada uring-uringan karena malah jadi bad mood. Tapi itu untuk sementara, loh. Kalau terus bermanja-manja maka tidak akan terbentuk suatu komitmen. Hal yang sama berlaku di bidang lain. Olah raga misalnya, tidak ada atlet yang berhasil mendapat medali tanpa latihan ekstra keras. Semuanya butuh komitmen dan itu memang tidak enak.
Panduan dasar kepenulisan yang kedua adalah improvisasi. Setelah kita berhasil secara kuantitas dengan menerapkan komitmen menulis, sekarang kita harus memperbagus naskah kita. Untuk itu, kalian harus banyak membaca. Baca apa saja untuk menambah perbendaharaan kata dan kalimat yang bisa membantu kita menulis nanti. Kalau bisa tentu saja disarankan bacaan yang berbobot, tapi untuk saya pribadi, saya tidak begitu suka bacaan berat, jadi baca sesuatu yang ringan saja. Hehe.
Misal ada kaliamat:
Bisma merasa bingung. (Kok Smash lagi? Karena saya tahu banyak pecinta smash, itung-itung biar pada semangat #abaikan.)
Coba buat berbagai macam improvisasinya, misal saya buat:
Bisma terpojok. Bingung. Dia tidak mengerti hal ini benar-benar terjadi.
Nah, pasti ketahuan bahwa setiap orang memiliki gaya bahasa yang berbeda.
Sekarang panduan dasar menulis yang ketiga adalah penguasaan tata bahasa. Saya harap saya tidak mengajari dari awal karena sudah di ajarkan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Mohon kalian pelajari sendiri, ya.
Saya bahas sedikit saja, perhatikan untuk penggunaan kata sapaan yang biasanya diawali dengan huruf kapital. Kata sapaan digunakan untuk menyebut orang yang kita ajak bicara langsung di depan kita. Misalnya, lihat perbedaan penggunaan kata "kakak" dalam kalimat ini:
"Aku sebal, Kakak tidak tepat waktu." (Kata sapaan) Karena kakak berada di hadapan orang yang berbicara.
"Jangan lupa oleh-olehnya, Kak!" (Kata sapaan) Karena kakak berada di hadapan orang yang berbicara.
"Aku rasa aku jatuh cinta dengan kakakmu." (Bukan kata sapaan) Karena kakak tidak berada di hadapan orang yang berbicara.
Hal ini juga berlaku untuk "ayah", "tante", "nenek", "anda", dan lain-lain (Tetapi dalam prakteknya sering kali untuk "anda" dan kata ganti "anda" lainnya selalu menggunakan huruf kecil, saya benar-benar tidak tahu, akan senang jika ada yang ngasih tahu kenapa.)
Sekian pemanasan season 2, jika ada yang ditanyakan silakan komen!
O, ya admin SW selalu berusaha buat gak semata-mata copas artikel orang tetapi berusaha re-write untuk menghargai orang yang menulis. Dengan edit sana-sini tentu saja. Materi ini diambil dari buku Martino Andries.
Oke, sekian. Lagi-lagi sori yang gak kebagian tag, admin gak hafal FB kalian XD
Salam,
admin SW
(sumber: http://www.facebook.com/notes/sekolah-dasar-menulis-cerita/warming-up-2-panduan-dasar-selama-menulis/199476020161652)
1 komentar
Itu tulisan biru, aku kira link semua =D
BalasHapusDapet ilmu baru, thanks kak. Tapi ngomong ngomong, emang yg paling susah itu komitmen ya ~_~
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer