“Jomblo bukan nasib, tetapi
pilihan. Saat di mana Tuhan akan memberikan pilihan yang terbaik untuk kita.”
Hey. Selamat datang di penghujung
bulan Februari! Bulan yang—katanya—penuh dengan kasih sayang. Bulan yang
disebut-sebut memiliki dua sisi tentang keindahan dan ketidakindahannya. Yap,
bagaimana dengan kalian? Bagaimana bulan Februari mengisi kehidupan kalian?
Tentang suka dan duka Februari
Memang, sebetulnya bagiku pribadi
dan bagi sebagian orang, bulan ini biasa aja. Tak ada bedanya sama bulan-bulan
lain—kecuali bulan Juli buat Tiwi—yang akan mulai, dijalani, lalu berganti.
Namun, masih ada sebagian lainnya yang seolah memuja dan menghujat bulan ini
dalam waktu yang besamaan. Benar, alasan utama dari itu—tidak lain dan tidak
bukan—adalah keberadaan hari Valentine.
Akan jadi sesuatu yang
membahagiakan ketika kita memiliki pasangan yang sempurna di hari tersebut. Ya,
walaupun gak sesempurna yang diinginkan, setidaknya kebersamaan itu yang akan
menyempurnakan ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita dan pasangan. Setuju?
Cung dulu! Biasanya, suka ada acara makan malam romantis ala-ala FTV yang
sengaja dibuat untuk memberi kesan manis. Ya, walaupun biasanya seringkali
berantem sadis, setidaknya momen tersebut dapat digunakan untuk membuatnya lebih
harmonis.
Nah, untuk yang jomblo nih: bisa
jadi bahagia dan bisa jadi duka. Bisa jadi yang jomblo jadi punya pasangan di
hari tersebut, bisa jadi pula si jomblo ini akan menjadi bulan-bulanan karena
kesendiriannya. Segala yang baik dan buruk bisa terjadi. Ya, tinggal bagaimana
orang ini bisa survive menghadapi
keadaannya, eaaak~
Seringkali—bahkan—mereka malah
seakan menghujani diri sendiri dengan ketidakbahagiaan saat detik-detik hari
tersebut datang. Bikin status galaulah, memohon hujan deraslah, mengharapkan
banjirlah, dan hal-hal apalah-apalah lainnya. Please, hal-hal yang seperti ini hanya akan membuat diri sendiri
semakin dan semakin masuk ke dalam ruang hampa gelap gulita tak bercahaya.
Baca juga: Jomblo Ngenes? Jaman?
Okey, mari kita kembali pada
kalimat yang mengawali masalah pada tulisan kali ini, “Jomblo bukan nasib,
tetapi pilihan. Saat di mana Tuhan akan memberikan pilihan yang terbaik untuk
kita.”
Dengan kegalauan akan pasangan
yang tak kunjung datang, bukankah itu artinya kita gak percaya sama keberadaan
Tuhan? Tuhan sudah mempersiapkan pasangan untuk kita, sudah menuliskan namanya
untuk menjadi pendamping kita, dan kita hanya butuh percaya.
Tau kenapa Adam dan Hawa
diciptakan dengan jeda? Tentu saja, karena segala hal butuh proses dan usaha.
Tuhan dengan segala kemegahannya tentu bisa menciptakan pendahulu kita dalam
waktu yang bersamaan, tapi nyatanya? Itu tidak Dia lakukan. Adam diciptakan
terlebih dahulu dan diberikan-Nya tugas yang harus diselesaikan. Adam tidak
terfokus pada, “Mengapa saya sendiri?” Dia tetap fokus pada segala tugas yang
sudah diembankan di kedua telapak tangannya.
Tidakkah kita malu?
Sedikit-sedikit merasa paling hampa. Sedikit-sedikit merasa paling terhina.
Perlahan, kita akan jadi manusia-manusia yang paling tidak menghargai
keberadaan Tuhan. Maukah?
Sejatinya, cinta bukanlah hal
yang sesempit hubungan lelaki-perempuan dan hari Valentine. Lebih dari itu,
cinta ialah hal yang paling manis ada di bumi. Menghidupi bukan sekadar raga,
tapi juga jiwa. Jiwa-jiwa yang hampir mati karena melulu ditempa dengan hal-hal
yang tak pasti. Banyak hal yang membuat manusia enggan bangkit dan berdiri,
tapi cinta datang dengan kemantapan rasa dalam hati.
Namun sayangnya, dunia dengan
kekejamannya seringkali membuat cinta menjadi salah. Menuding cinta sebagai
alasan dari keburukan yang ada di dunia. Benarkah?
Anggapan yang salah tentang
CINTA
- Cinta adalah romantisme atau kemesraan. Benarkah yang disebut dengan cinta harus melulu ditampakkan dengan romantisme umum atau kemesraan pasar? Lalu, bagaimana dengan orang yang tetap mengurus pasangannya yang sudah tak berdaya? Pasangan yang hanya bisa terkapar di tempat tidur tanpa melakukan hal-hal romantis berdua. Pasangan yang masih dapat bernapas pun sudah sangat disyukuri adanya. Apakah keadaan tersebut bukan disebut cinta? Karena cinta bukan sesempit pengertian tersebut, maka jelas bahwa cinta yang sebenarnya bisa ditampakkan di dalam keadaan itu. cinta bukan melulu terpaku pada romantisme semata, tapi tentang komitmen yang dibentuk bersama. Bukan melulu harus menuntut melakukan ini dan itu, tetapi memberi tanpa mengharap kembali.
- Cinta itu matrealisme. Bukan hal yang jarang kita temukan pasangan yang bertahan karena materi semata. Apalagi di zaman sekarang, cinta tampak begitu murah. Sehingga, kata matrealisme pada zaman ini dapat terus mendekat dengan cinta. Cinta palsu, tentu saja iya. Namun, untuk cinta yang sesungguhnya? Cinta memang butuh materi. Kamu butuh mengajak perempuanmu makan malam. Kalian butuh sama-sama memberi kejutan. Dan hal-hal lainnya. Sekali lagi, cinta memang butuh materi. Tapi, kita harus garisbawahi ini: cinta tetaplah bukan soal materi. Pada kenyataannya, banyak pasangan dengan hidup pas-pasan yang tetap bahagia dengan cinta yang mereka bentuk di tengah kekurangan. Ialah kebersamaan yang menguatkan mereka berperang melawan keadaan.
- Cinta sama dengan seks. “Kalau kamu sayang aku, kamu harusnya mau dong…” Jangan. Jangan pernah terpancing dengan kata-kata semacam itu. karena cinta yang sesungguhnya TIDAK serendah itu. Cinta itu sesuatu yang tinggi, dengan menaruh embel-embel seks di dalamnya maka cinta akan jatuh di telapak kaki. Satu hal yang selalu aku percaya, cinta itu sakral. Dan kesakralan itu akan jatuh ketika nafsu sudah memburu. Cinta itu beradab, bukan biadab. Jika kamu menemukan cinta yang semacam ini, percayalah itu bukan cinta. Lepaskan dirimu, jauhi. Jaga kesakralan hati dan tubuhmu. Kamu terlalu berharga untuk menerima cinta semacam itu.
Well, jangan hanya memburu cintamu dengan mencari pasangan yang
menurutmu pantas. Sibuklah dengan hal yang kamu pegang. Fokuslah dengan
sekolah, kuliah, pekerjaan, atau hal lain yang sedang kamu kerjakan. Kamu harus
selalu percaya, Tuhan lebih tau mana yang pantas dan tidak pantas untuk kita
nantinya. Kita hanya butuh memperbaiki hidup, dan yang terbaik dari Tuhan akan
datang dan siap kita sambut.
Terima kasih, Februari. Kamu
ajarkan aku banyak hal tentang hati. Dan kini, aku hanya ingin berbagi. Selamat
kembali berkasih.
Salam cinta,
Pertiwi
105 komentar
Kasihan y, kadang cinta dikambing hitamkan oleh oknum" trtntu. Bagi para jomblo memang lbh baik tuk mmantaskn diri.
BalasHapusGurihh y tulisanny, krn mmpu mrangsang imajinasi tuk merenung sejenak.. Mantaap
Terima kasih, Mas. Semoga bisa terus menulis yang lebih baik. Aamiin. Selamat merenung hehehe
HapusCinta,, kalau lagi jomblo emang gak enak banget yah dibulan februari..
BalasHapusTapi balik lagi ke fokus itu sendiri, kehidupan gak harus tentang pasangan, kayak cerita adam dan hawa itu sendiri..
It's amazing.. :)
Iya, fokus sama yang baik-baik aja dulu. Nanti Tuhan balas kasih yang terbaik untuk melengkapi kita kok hehehe. Terima kasih, ya.
Hapusga kebaca itu sebagian tulisan karena akun share medsos, jadi males bacanya. soalnya bacanya lewat notebook.
BalasHapusOkey, terima kasih koreksinya :)
HapusDuh yang BW, cowok-cowok melulu nih, hihihi...
BalasHapusSemua dalam kehidupan adalah pilihan dan kita yang menentukan.
Ya, kita dan sekali lagi hanya kita
Muahaha ealah Mbaknya salah fokus :p
HapusIya, semua ada di tangan kita. Makanya lakukan yang baik-baik aja supaya dibalas Tuhan lebih baik. Aamiin.
Aku memilih untuk tidak jadi jomblo. Tapi kenapa sampai sekarang masih jomblo -_-
BalasHapusAtuhlah makanya dibaca dulu baru komentar :)))
HapusBenar sekali mba, harus diTendang jika cinta pedomannya seks, sbb lambat laun akan bosan dan dibuang.. aku suka prinsipmu
BalasHapusIyap, ini juga ada hal yang mencerahkan sekali di penghujung Februari, Mbak. Hehehe
HapusBuat jomblo, jangan patah semangat... selama Februari masih bisa tergantikan, kesempatan dan peluang selalu hadir :)
BalasHapusPerbaiki diri dulu aja, nanti yang terbaik juga dikasih kok :)
Hapusmunhgkin akan ada sedikit seks saat sudah menikah,
BalasHapusBang, ini ngebahas yang masih pacaran. Kalo udah nikah mah udah sah, mau banyak juga biarin :/
HapusTapi banyak juga orang yang mengatasnamakan cinta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti cinta karena harta, dan cinta karena kasihan, tapi yang paling menyedihkan ya itu, mengatasnamakan cinta untuk seks.. :(
BalasHapusCinta hanya berharga bagi orang yang bisa mengendalikannya..
Ya gak bisa dipungkiri memang hal kayak gitu ada, tapi tetap bukan cinta yang sebetulnya. Cuma seolah-olah seperti cinta.
HapusAaaaa aku setuju, Wi. Cinta nggak melulu dengan keromantisan atau kemesraan.
BalasHapusJomblo-jomblo harus baca nih. Hahaa
Tolong di-share sebanyak-banyaknya, ya. Makasih wkwkwk
HapusCinta adalah saat kita mampu memasrahkan semua kepada Nya.
BalasHapusCinta itu luas
BalasHapusMeski jomlo
Cinta itu bisa diberi kepada orang tua, sahabat, teman, keluarga, tuhan dll
Nah itu, makanya jangan selalu merasa sendiri.
Hapustumben lu bang, pikiran lu jernih. Ya Tuhan.... terima kasih engkau telah memberikan hidayah kepada bang Niki
HapusAnjir komen lu wkwkwk
HapusKarena cinta itu, bukan cuma tentang pacar. :D
BalasHapusTepat sekali!
Hapuscinta gak sesempit antara cewe dan cowo yak. bener banget dah
BalasHapusmenurut gue ini artikelnya pakai perasaan yg dalem gitu dah. bener gak?
Ya iya dong, harus pakai perasaan biar sampai ke pembaca hehehe
HapusKalau kamu sayang aku, kamu harusnya mau dong…” woo ini mah bukan cinta , bego namanya haha
BalasHapusdefini cinta menurut gue sih adalah kebutuhan(dalam konteks positif lho ya), haaa definisikan sendiri lah ya...
Kita memang butuh cinta, tapi bukan cinta palsu hehe
Hapuskl dipikir masalah ngenes melulu jomblo memang gak enak.... Apa2 sendiri. Tp buat saya yg udah jomblo akut (hahahahha), udah bisa menikmati. Bln Feb? Wah ditunggu banget krn bakal dpt banyak coklat dr temen.
BalasHapusLove this article ^_^krn mengulas anggapan salah ttg cinta yg banyak terjadi
Bagi-bagi dong, Kak, coklatnya! :3
HapusTerima kasih, Kak. :)
Tapi yang saya pernah baca kalau seks itu adalah salah satu perwujudan cinta kita terhadap pasangan, jika kita bisa saling memuaskan satu sama lain :3 tapi aaahh sudahlah aku pun tak pernah mengerti apa itu cinta.....
BalasHapuseh iya yang seks tadi itu untuk yang sudah menikah sih :3
HapusAuk akh, bodo amat wkwkwk dibilang kalo udah nikah mah sah aja mau ngeseks juga :)))
Hapusnah itu.. eh apaan yak ?? hmmm kenyataan hidup ini membuat ku muaaaakkk
HapusMinum obat sana.
HapusKalau kata kang emil lebih baik disebut single daripada jomblo karena jomblo itu nggak punya pasangan sedangkan single itu pilihan. haha
BalasHapushalo salam kenal dari zee :)
widazee.blogspot.co.id
Sama aja, Non, dibaca dulu atuh :)))
HapusAku pernah merasa Jomblo diusia 25 sampai 26, padahal sebelum usia itu aku juga gak pacaran, tapi pas usia itu, bener-bener dech, mungkin orang bilang ngenes...iiish.
BalasHapusItu usia krusial ditanya kapan nikah ya mbak hehehe
HapusSaya mba jomblo berkelanan di sosial media, haha
BalasHapusMantap pstinganya
Jadi sekarang udah gak jomblo gegara sosmed? Maaf kurang mudeng wkwkwk
HapusTulisannya bagus, kenapa nggak ngeblog aja? #eh
BalasHapusAku dulu pernah kenyang jomblo loh, dan ternyata jomblo itu lebih asyik, banyak sekali kesempatan buat jomblo untuk berkarya. Kalo udah ngga jomblo, pasti bakal banyak batasan-batasan. Ini opini dari om-om yang lagi menyambut anak kedua loh. :D
Om-____- wkwkwk
HapusNih, petuah om hampir beranak dua!
Ah,, aku aja dari lahir sampai sekarang jomblo terus biasa aja,, padahal sering ditembak cewek tapi aku tolak terus ***wah jangan2 LGBT....
BalasHapusnah sekarang giliran pengen pasangan malah susahnya minta ampun,, ketika enggak ngejar2 cinta, malah kita dikejar2 cinta,, giliran ngejar2 cinta malah susah dapaetnya,, mungkin memang cinta gak usah dikejar...
Tapi untuk masalah matrealisme kayaknya emang semuanya cewek matre deh wkakwakak, tapi Saya sendiri enggak merasa keberatan XD,,, mungkin dalam cinta setiap orang punya toleransi masing2,..
Toleransi itu bisa berbeda tingkatannya, dari yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Contohnya, ada orang yang mencintai pasangannya karena pasangannya kaya. Dia menetapkan toleransi bahwa pasangannya haruslah bukan orang miskin. Maka, ketika pasangannya jatuh miskin, dia berhenti mencintai pasangannya karena pasangannya sudah melewati batas toleransi cinta yang dia tetapkan. Toleransi ini bisa berbagai macamnya, misalnya “seagama”, “nyambung kalau ngobrol”, “ganteng/cantik”, “perhatian”, “dia harus cinta sama saya juga”, dan lain-lain.
Wiiiiii gak semua cewek matre, sih. Cuma ya itu tadi, cinta memang butuh itu, hanya bukan itu yang disebut dengan cinta. Kalau masih pakai embel-embel ini itu, aku sih gak begitu yakin cintanya tulus. Ini pendapatku, ya. Ehehehe.
HapusAku setuju kalau cinta itu sesuatu yang tinggi dan sakral. Cinta yang menaruh embel-embel seks di dalamnya itu bukan cinta tapi nafsu. Kalau memang benar-benar cinta pasti orang yang terlibat didalamnya gak akan menodai kesakralannya dengan sex, bukan begitu? yah, kecuali kalau memang sudah menikah.
BalasHapusSuch a good writing, kayaknya kamu udah expert banget soal cinta-cintaan ya. Huhuhaha.
Baru pertama mampir kesini, salam kenal \:D/
Akakaka bukan expert, sih, Mbak. Cuma banyak merhatiin aja wkwkwk
HapusMakasih, Mbak. Salam kenal juga :D
bagi gue cinta adalah tai rasa cokelat
BalasHapusPernah makan tai? Ghaya lu hahaha
HapusCinta gak ada hubungannya sama seks. Menurut gue ini dua hal yang beda banget. Gak ada hubungannya. Ini mah nafsu. Coba tanyain deh sama para pekerja seks, mereka ngelakuinnya pake hati, gak? Pake dasar cinta?
BalasHapusMenurut gue nih ya. selama dia belum nikah, maka statusnya adalah jomblo. Bahkan yang punya pacar pun, gue anggap mereka jomblo.
Yakan makanya itu dimasukin ke list anggapan yang salah tentang cinta, Pak hehehe
Hapussadap, fokus terhadap hal yang sedang dipegang. karena sejatinya, yang diatas memang akan memberikan seseorang yang pantas dan layak kepada kita dengan caranya sendiri. ayeee
BalasHapusYak tul!
HapusAdam lebih tua ya? Jadi boleh dong duda anak tiga nikahin perawan 17 tahun?
BalasHapusYA GAK GITU JUGA!
HapusBener banget, kalau selalu galau tentang jodoh yang ngga kunjung ada, seolah itu meniadakan keberadaan Tuhan. Tuhan udah mempersiapkan segalanya untuk kita.
BalasHapusSetuju. Cinta emang luas, dan ga sesempit hubungan antara lelaki dan perempuan. Tiga anggapan yang salah tentang cinta itu bener semua.
"Bagaimana dengan orang yang tetap mengurus pasangannya yang sudah tak berdaya?" wah, jadi inget film Amour, dimana sang pria dengan tekun merawat istrinya yang sakit-sakitan. Cinta itu adalah sesuatu yang tinggi dan sakral. Kalo cinta cuma berlandaskan seks, bener-bener menodai kesakralan cinta.
Keren tulisannya :D
First time mampir kemari. Salam kenal ya.
Terima kasih sudah mampir, semoga berkenan datang lagi. :)
HapusSalam kenal juga, ya.
Kata acho jomblo itu pilihan. Pilihan terakhir. Ehe
BalasHapusYap, aku jomblo menahun dan gak ngenes2 amat. Paling kalo pas nonton di bioskop sendirian baru kerasa ngenesnya
Kamu kayak gak punya temen aja nonton sendiri :(
HapusFebruari ga usah pantengin TV.. iklannya aja udah bahaya :v
BalasHapusPayah.
HapusTiwi kenapa jadi bijak gini lo. Sedih gue. :( *ditampar*
BalasHapusBodo amat, Di, bodo amat :(
HapusAsik bgt baca ini malam-malam gini :) .. Aku sih ga pernah nganggab Februari ITU spesial,walopun si baby Dan papinya sama2 lahir di February :p. Jadi boro2 mau ngerasain Val day di bulan itu,krn gak inget juga kadang :D.
BalasHapusTapi bener tuh Mbak, kadang suka kasian Dan sebel sndiri kalo udh Feb, Dan temen2 di sosmed ato wa ato bb, yg jomblo lgs Pasang status mengasihani diri sendiri. Duuuh, drpd gitu apa gak bisa cari kegiatan yg lbh berguna utk para single apa. Pas single dulu kyknya aku malah happy krn JD bebas traveling Dan bebas mau kemana aja :D
Mereka termakan wacana dominan tentang valentine, Mbak, jadi mereka seolah dikurung oleh wacana itu. Ya, begitulah. Cuma kita sendiri yang bisa memutuskan bisa lepas atau enggak dari wacana dominan.
Hapusjomblo melatih kesabaran lho, haha.. pernah menjomblo dari sma smp usia 26th, bukan krn gak laku, tapi mmg lbh enak temenan, jd gak sering sakit hati
BalasHapusWah. Asyik ya, Mbak. :)
Hapusjomblo emang bukan nasib, namun kenikmatan yang tersembunyi dari seorang yang pacaran. beuh~
BalasHapusanggapan yang paling salah itu yang ketiga, kadang kampret kalau ada yang ngelakuin hubungan terus kepergok, alesan mereka itu karena cinta, padahal bukan. hidup jomblo, neng \m/
Palsu banget yak wkwkwk
HapusLanjutkan... jangan terpengaruh gelapnya dunia.
BalasHapusBetul, Mbak. :)
Hapusbagus
BalasHapusTerima kasih, Kak.
HapusBicara tentang jomblo, kebetulan saya juga lagi jomblo nich...haha
BalasHapusNamun begitu, jomblo buat saya bukanlah hal yang memalukan, karena apa? Pasangan bagi saya adalah hal yg nomor sekian (untuk saat ini)
Sekarang saya lebih memilih jadi jomblo berkelas :)
Karena saya masih memiliki visi dan misi pribadi yang ingin segera saya capai. Mimpi dan cita-cita menjadi prioritas saya, sehingga pacaran menjadi nomor ke sekian buat saya.
jangan percaya ...mbak bininya dua tuh...
HapusNah loh, berantem deh tuh mana yang bener hahaha
Hapuskalau saya simpel aja kenapa masih suka jomblo karna belum siap nikaaaaah...
BalasHapusJaga prinsipnya yak, Om.
HapusIyaaaaa, benaaaarrrr!!
BalasHapusJomblo itu kan pilihan... pilihan saya...untuk sementara waktu.
Halaaah...
lagian ngejomblo itu nyaman-nyaman aja.
Ga ada yg bawelin ;D
Tinggal gimana katanya nempatin diri, Mbak hehehe
HapusAlhamdulillah...
BalasHapusPas baca artikel ini, gue lg gak jomblo....
Shombhonk bet!
HapusEmang ya mbak kalau orang jomblo itu pasti sesuatu yang dikerjakan gak karuan, ambil contoh saja saya hehehe.
BalasHapusAh gak juga ah, baca dulu yang bener :))
HapusCinta kadang beda tipis antara napsu dan syahwat. Hati-hati terjebak.
BalasHapusWah kangen sama Tiwi! :D
BTW, tiw ka gia mau "bebenah" blog plus pasang domain. Kira-kira biayanya berapa Tiw? Nanti japri yaaaa...
HapusPulang ke Jakarta, Kak, jangan di Pandeglang terus hahahaha okay nanti aku wasap, ya.
HapusCinta itu apa sih sebenernya?
BalasHapusCinta itu cuma rasa sakit, dulu sebelum kenal cinta belum pernah ngalamin yang rasanya sakit.
Jomblo itu emang pilihan bukan jawaban kok :3
Namanya juga jatuh cinta, yang namanya jatuh sudah pasti sakit. Sepaket kok, cinta gak selamanya hanya rasa sakit. Tinggal gimana kita saat menjalaninya aja. Ya toh? :)
HapusKasian cinta dibully di medsos sama rangga (komen ngawur)
BalasHapusBy the way ngomongin jomblo, salah satu lagu kebangsaannya pasti lagu Oppie Andaresta. Itu lho yang Iam Single but Iam verry happy.
Single Happy? Hahaha bisa jadi, Mbak.
HapusNge jomblo itu bukannya gak laku, tapi karena menunggu calon imam ngomong keortu buat jadi minantu.. :D
BalasHapusAamiin :)
HapusKamu harus selalu percaya, Tuhan lebih tau mana yang pantas dan tidak pantas untuk kita nantinya.
BalasHapus:')
Yang tabah ya, Nduk.
HapusCinta itu fitrahnya bikin tenang, kalau malah jadi kisruh, mungkin itu nafsu *eaaaaa
BalasHapusYang ini pakar mihihihi :3
Hapuswah mbak,tulisanya bagus...menenangkan hati kaum jomblo..bagus tulisanya.saya suka.
BalasHapusTerima kasih, ya, semoga bermanfaat. :)
Hapushati2 dengan cinta saat pacaran, banyak kamuflase-kamuflase yang mengatasnamakan cinta hanya untuk mendapatkan nikmat sesaat
BalasHapusBenar sekali, Bel.
Hapusdengan menjomblo, kita akan tahu menghargai pasangan..
BalasHapusKesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer